REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kantor berita Kementerian Perminyakan Iran, Shana melaporkan National Iranian Oil Company (NIOC) menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan gas Rusia, Gazprom. Kesepakatan itu dilaporkan senilai 40 miliar dolar.
Kesepakatan ini ditandatangani CEO-CEO kedua perusahaan dalam upacara daring, tepat di hari Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Teheran untuk bertemu dengan pemimpin-pemimpin Iran dan Turki.
Pada Selasa (19/7/2022) Shana melaporkan Gazprom akan membantu NIOC untuk mengembangkan kilang gas di Kish dan Pars Utara dan enam kilang minyak. Gazprom juga akan terlibat dalam proyek-proyek liquefied natural gas (LNG) dan pembangunan pipa gas untuk ekspor.
Iran memiliki cadangan gas terbesar kedua di dunia setelah Rusia. Tapi sanksi-sanksi Amerika Serikat (AS) menyulitkan mereka mengakses teknologinya dan memperlambat pengembangan ekspor gas.
Kunjungan Putin ke Teheran dipantau ketat karena invasi Rusia ke Ukraina telah mengubah pasar minyak dan gas dunia. Mendorong kenaikan harga yang berkontribusi pada naiknya biaya hidup dan inflasi konsumen.