Rabu 20 Jul 2022 03:54 WIB

Polisi Sebut Ada Unsur Perencanaan Dalam Penembakan Istri Anggota TNI

CCTV menunjukkan ketika pelaku mengintai dan mengikuti korban.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Agus raharjo
Aparat Kepolisian dari Polrestabes Semarang bersama pihak TNI bekerjasama menyelidiki kasus penembakan istri anggota TNI oleh orang tak dikenal di depan rumahnya di Kota Semarang, Senin (18/7).
Foto: Antara
Aparat Kepolisian dari Polrestabes Semarang bersama pihak TNI bekerjasama menyelidiki kasus penembakan istri anggota TNI oleh orang tak dikenal di depan rumahnya di Kota Semarang, Senin (18/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Jajaran Polres Semarang masih mendalami motif dibalik penembakan istri anggota TNI oleh orang tak dikenal (OTK). Penembakan terjadi di jalan Cemara III, kompleks perumahan Grand Cemara, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Senin (18/7/2022).

Sejauh ini, polisi telah mendapatkan sejumlah petunjuk dari keterangan saksi maupun hasil rekaman CCTV (kamera pengintai), baik yang ada di lokasi penembakan maupun di beberapa titik di sekitar lokasi penembakan. Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengaku, dari hasil penyelidikan sementara memang dapat disimpulkan adanya unsur perencanaan dari peristiwa penembakan terhadap korban R (34 tahun) ini.

Baca Juga

Namun polisi tidak akan buru-buru menyimpulkan motif dibaliknya. “Terkait dengan motif penembakan ini masih didalami dan seiring dengan proses penyelidikan yang dilakukan tentu motif ini akan menjadi bagian dari penyidikan nanti,” ujarnya, Selasa (19/7/2022).

Kapolrestabes juga menjelaskan, telah dilakukan tindakan medis berupa operasi untuk mengangkat proyektil peluru yang ada di tubuh korban, oleh tim medis RS Hermina, Banyumanik. Proyektil peluru berhasil diambil sekitar pukul 15.00 WIB dan proyektil tersebut telah diamankan.

Irwan mengatakn, sejak awal kondisi korban dalam keadaan tetap sadar. Menurutnya, dari rekaman CCTV, pada tembakan yang kedua korban masih menuju teras rumah dan meminta tolong hingga pertolongan datang dari para saksi untuk dibawa ke rumah sakit.

Kemudian sampai proses pengangkatan proyektil, korban juga dalam keadaan sadar. Saat ini korban masih menjalani perawatan pemulihan di rumah sakit. Irwan mengaku korban juga sudah diminta keterangannya secara lisan.

“Namun untuk proses pemeriksaan secara yurisprudensi, tentu polisi masih akan menunggu perkembangan kesehatan yang bersangkutan memungkinkan untuk dilakukan pemerriksaan,” ujarnya.

Sedangkan terkait dengan unsur perencanaan dalam kasus ini, masih jelas Kapolrestabes, telah diperkuat dengan hasil rekaman CCTV yang telah diekstrak oleh polisi. Karena hasil rekaman tersebut cukup jelas ketika para pelaku mengintai dan mengikuti korban.

Baik sebelum dan pada saat peristiwa penembakan dilakukan. Kemudian kendaraan yang digunakan para pelaku juga tidak dilengkapi nomor polisi dan para pelaku juga menutup wajahnya dengan sebo dan helm tertutup. “Sehingga dalam unsur perencanaan ini sudah memenuhi,” tegas Irwan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement