REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya untuk mencegah terjadinya tindak kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Salah satunya, Boy menyebut, BNPT melakukan koordinasi antarpenegak hukum.
"Tentu masalah-masalah kekerasan ini harus diselesaikan secara hukum sebagai negara yang berdasarkan hukum. Kita bekerja sama dengan pihak, Polri, TNI agar kekerasan-kekerasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata itu bisa dihentikan," kata Boy saat ditemui usai penyelenggaran HUT ke-12 BNPT di Jakarta Pusat, Selasa (19/7/2022).
Boy menuturkan, multi pendekatan atau multi approach harus dilakukan BNPT untuk menangani hal tersebut. Baik melalui soft approach maupun hard approach.
"Hard approach terutama adalah bagaimana menghentikan kekerasan dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya. Kita tidak ingin adanya berjatuhan korban," ujarnya.
Oleh karena itu, Boy mengungkapkan, BNPT pun mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan hal tersebut dengan sejumlah pihak terkait agar semakin meningkatkan kesiapsiagaan. Selain itu, jelas dia, pihaknya juga menggandeng tokoh agama hingga tokoh masyarakat setempat untuk menangani konflik di Papua.
"Kita bekerja sama dengan tokoh-tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat agar kiranya kekerasan-kekerasan ini jangan menjadi sebuah hal-hal yang buruk, yang mana telah banyak mendatangkan korban di antara masyarakat kita," ungkap dia.