REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah Papua dan Papua Barat mengatakan realisasi serapan beras masih sangat rendah. Hal tersebut terjadi akibat adanya gagal panen di Kabupaten Merauke.
Kepala Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat Raden Guna Dharma mengatakan, realisasi serapan beras pada kuartal pertama dan kedua mencapai 50 persen dari target 32 ribu ton. "Kami memperkirakan untuk target pengadaan beras Merauke tahun ini tidak tercapai," katanya.
Menurut Guna, untuk stok beras tetap tersedia yang mana Bulog telah mendatangkan beras dari Sulawesi Selatan sebanyak 2.000 ton. "Kini kami memiliki stok beras sebanyak 28 ribu ton untuk ketahanan pangan 3,5 bulan ke depan berdasarkan konsumsi per kapita di kedua wilayah," ujarnya.
Ia menjelaskan selain 2.000 ton beras, akan datang lagi sebanyak 12.775 ton dengan begitu ketahanan pangan akan bertahan selama enam bulan. "Kami akan tetap menjaga stok beras sehingga bagi masyarakat tidak perlu khawatir," katanya lagi.
Dia menambahkan gagal panen di Kabupaten Merauke, Bulog tidak mengetahui pasti. Namun Bulog berharap hal tersebut tidak terjadi lagi.