Rabu 20 Jul 2022 00:01 WIB

Realisasi Rehabilitasi Hutan Mangrove Baru 10 Persen 

Dari 10 persen target rehabilitasi hutan mangrove, tidak semuanya berhasil.

Rep: Febryan A/ Red: Friska Yolandha
Warga memanen bibit mangrove untuk program rehabilitasi hutan mangrove di Indramayu, Jawa Barat, Rabu (22/6/2022). Pemerintah menargetkan rehabilitasi hutan mangrove lebih dari 600.000 hektar di Indonesia hingga 2024.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara/hp.
Warga memanen bibit mangrove untuk program rehabilitasi hutan mangrove di Indramayu, Jawa Barat, Rabu (22/6/2022). Pemerintah menargetkan rehabilitasi hutan mangrove lebih dari 600.000 hektar di Indonesia hingga 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan rehabilitasi hutan mangrove seluas 600 ribu hektare hingga 2024. Saat ini, capaiannya baru 10 persen. 

"Capaian rehabilitasi mangrove total sekitar 60 ribu hektare tahun 2021," ungkap Deputi Pengelolaan Perubahan Iklim dan Kebencanaan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Kus Prisetiahadi dalam acara BRGM di Jakarta, Selasa (19/7/2022). 

Baca Juga

Kus mengatakan, capaian rehabilitasi 60 ribu hektare itu merupakan hasil kerja sejumlah pihak seperti Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pihak swasta lewat dana CSR, dan masyarakat. Adapun Kemenko Marves hanya bertugas merangkum data hasil rehabilitasi mangrove oleh sejumlah pihak tersebut. 

Kendati sudah 60 ribu hektare hutan mangrove sudah direhabilitasi atau ditanam ulang, tapi tak semuanya berhasil. Deputi Bidang Perencanaan dan Evaluasi BRGM Satyawan Pudyatmoko mengatakan, dari 35 ribu hektare hutan mangrove yang direhabilitasi pihaknya, sebanyak 13.400 di antaranya sudah dilakukan monitoring dan evaluasi. 

"(Monitoring dan evaluasi menunjukkan) keberhasilan rehabilitasinya antara 70 sampai 80 persen. Sebanyak 20 persen gagal karena faktor alam," kata Satyawan dalam kesempatan sama. 

"Masalah beratnya adalah (bibit mangrove) tidak tumbuh karena terkena abrasi air laut," imbuhnya. 

Ketika ditanya apakah pihaknya optimistis bisa memenuhi target rehabilitasi 600 ribu hektare hutan mangrove, Satyawan mengatakan pelaksanaan program memang mengalami banyak kendala pada tahun pertama. Adapun pihaknya ingin menanam "dengan bagus" dengan cara membuat perencanaan tahun ini, dan mulai menanam tahun depan. 

"Jadi memang perlu waktu untuk menyiapkan lahan. Kedua memang untuk pendanaan karena kalau dari APBN memang sangat terbatas," ujarnya. 

Tahun ini, imbuh Setyawan, pihaknya akan merehabilitasi hutan mangrove seluas 11 ribu hektare. Penanamannya akan dimulai bulan Agustus nanti sesuai musim buah mangrove. 

Untuk diketahui, target Jokowi merehabilitasi 600 hektare hutan mangrove tertera dalam Peraturan Presiden Nomor 120 Tahun 2020 tentang Badan Restorasi Gambut dan Mangrove. Beleid itu ditandatangani Jokowi pada 22 Desember 2020. Artinya, program rehabilitasi mangrove itu baru berjalan efektif tahun 2021.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement