Selasa 19 Jul 2022 21:13 WIB

Penutupan BUMN 'Zombi' Bagian dari Bersih-bersih BUMN

Enam BUMN masuk dalam kategori zombi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan penutupan PT Istaka Karya (Persero) akibat kepailitan merupakan bagian dari program bersih-bersih BUMN.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan penutupan PT Istaka Karya (Persero) akibat kepailitan merupakan bagian dari program bersih-bersih BUMN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan penutupan PT Istaka Karya (Persero) akibat kepailitan merupakan bagian dari program bersih-bersih BUMN. Arya menyampaikan Istaka Karya masuk dalam kategori zombi lantaran tidak dapat lagi dikembangkan dan terus menelan kerugian.

"Bersih-bersih BUMN untuk BUMN yang dibilang zombi sekarang sudah sampai tahapan yang keenam, sebelumnya sudah ada tiga, PT Industri Gelas, PT Kertas Kraft Aceh, dan PT Industri Sandang Nusantara, kemudian ada PT Kertas Leces, kemarin PT Merpati Nusantara Airlines, sekarang Istaka, jadi sudah enam," ujar Arya pada Selasa (19/7/2022).

Baca Juga

Arya menyampaikan hal tersebut sudah dicanangkan sejak lama. Menteri BUMN Erick Thohir, ucap Arya, ingin memberikan kepastian terhadap BUMN dengan kondisi usaha tidak lagi berjalan, namun masih ada.

"Bertahun-tahun tidak selesai juga, tidak diselesaikan, dan ini ada kepastian yang diberikan Menteri BUMN Pak Erick kepada BUMN yang tidak lagi bisa diteruskan karena sudah tidak sehat dan semakin rugi gitu. Ini bagian dari bersih-bersih BUMN," ucap Arya.

Mengenai kelanjutan Istaka karya, Arya mengatakan Kementerian BUMN menunggu keputusan dari pengadilan dan kurator menyangkut aset, proyek, dan nasib karyawan. Kata Arya, nantinya kurator akan memetakan proyek Istaka Karya mana yang masih bisa diteruskan dan yang tidak.

"Untuk urusan karyawannya ada yang memang dipekerjakan di BUMN karya, tapi ada juga yang memang nantinya diselesaikan oleh kurator, itu kami mengikuti saja perkembangan dan keputusan yang diambil kurator," kata Arya menambahkan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement