Rabu 20 Jul 2022 06:30 WIB

Pelabuhan di Labuan Bajo Berbasis Digital

Pelabuhan berbasis digital ini mengedepankan keamanan dan kenyamanan penumpang.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andi Nur Aminah
Kapal wisata Pinisi bersandar di Pelabuhan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.  Pelabuhan di Labuan Bajo kini memberikan layanan berbasis digital (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Kapal wisata Pinisi bersandar di Pelabuhan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Pelabuhan di Labuan Bajo kini memberikan layanan berbasis digital (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan terus berupaya mendukung pariwisata Labuan Bajo dari sektor transportasi laut. Salah satunya dengan membangun lingkungan pelabuhan berbasis digital yang mengedepankan keamanan dan kenyamanan penumpang dan awak kapal selama berada di Kawasan Pelabuhan Labuan Bajo.

Kepala Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo Hasan Sadili mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang mengembangkan inovasi pelayanan publik berupa digitalisasi pelayanan penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB). Khususnya untuk kapal wisata yang beroperasi di wilayah kerja Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo dengan mengembangkan aplikasi digitalSPB.id.

Baca Juga

"Sistem digitalSPB.id adalah sistem penerbitan SPB secara digital di wilayah pelabuhan Labuan Bajo yang ditujukan untuk para pengguna jasa kepelabuhanan. Khususnya bagi kapal-kapal wisata yang beroperasi di wilayah kerja Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo,” kata Hasan dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (19/7/2022). 

Dia menjelaskan, sistem tersebut dapat mengakomodir permohonan SPB. Di dalamnya terdapat data kapal, nama pemilik kapal, nakhoda kapal, ABK, serta daftar manifest yg berada di atas kapal. 

Hasan menuturkan, latar belakang dikembangkannya sistem digitalisasi tersebut sebagai upaya dari Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo yang bekerja sama dengan PT Flobamor dan PT DPI untuk memangkas birokrasi. Selain itu juga mengefisienkan proses bisnis penerbitan SPB.

"Sehingga penggunaan aplikasi online digitalSPB.id ini diharapkan dapat mempersingkat waktu, tenaga, dan mengurangi penggunaan kertas (menjadi paperless)," ungkap Hasan. 

Latar belakang lainnya adalah untuk mempercepat proses penerbitan SPB di wilayah kerja Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo. Dia mengatakan sampai Mei 2022, pada aplikasi SIRANI telah tercatat hampir mencapai 2000 kapal yang melakukan permohonan penerbitan SPB pada Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo.

Aplikasi tersebut dibangun sejak bulan Desember 2021 dan pada 15 Juli 2022 telah dilaksanakan trial and error penggunaan aplikasi digitalSPB.id untuk beberapa kapal wisata di Labuan Bajo. Khususnya untuk kapal yang akan melaksanakan proses permohonan SPB untuk berlayar. 

"Kemudian nanti rencananya akan dilaksanakan soft launching kepada seluruh stakeholder dan pengguna jasa kepelabuhanan di labuan bajo pada akhir bulan Juli 2022 untuk dapat beroperasi secara maksimal," tutur Hasan.

Sistem yang dapat diakses melalui portal digitalSPB.id tersebut mewajibkan penggunanya untuk mendaftarkan Kapal berikut dokumen-dokumen administrasinya yang masih berlaku. Hasan mengharapkan setiap kapal yang berlayar dari Pelabuhan Labuan Bajo adalah kapal-kapal yang laik laut dari sisi keselamatannya sehingga dapat meminimalisir risiko kecelakaan kapal. 

Para penumpang dan awak kapal yang akan berlayar dari Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo nantinya menerima e-boarding pass seperti layaknya penumpang maskapai penerbangan di bandar udara di luar negeri. Hanya penumpang dan awak kapal yang memiliki e-boarding pass yang dapat masuk melalui entrance gate di pelabuhan sesuai jadwal keberangkatan. “Hal ini diharapkan dapat mengurai antrean panjang sehingga pengalaman berwisata menjadi lebih nyaman dan menyenangkan,” ucap Hasan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement