Rabu 20 Jul 2022 09:37 WIB

Erick Thohir Bertemu Menteri Singapura Bahas Kepemimpinan Milenial

Erick mendorong kepemimpinan milenial di BUMN karena kaum muda penggerak kemajuan

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Erick Thohir dorong kepemimpinan milenial di BUMN, karena kaum muda adalah inspirasi. (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Erick Thohir dorong kepemimpinan milenial di BUMN, karena kaum muda adalah inspirasi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir bertemu Menteri Urusan Kebudayaan, Komunitas, dan Kepemudaan Singapura, Alvin Tan Sheng Hui, di kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Selasa (19/7/2022).

Erick Thohir dan Alvin Tan Sheng Hui mendiskusikan sejumlah hal, termasuk tentang bagaimana meningkatkan hubungan kerja sama antarkedua negara. "Bersama kami memetakan kerja sama Indonesia-Singapura yang akan terus ditingkatkan," tulis Erick Thohir di akun twitter resmi @erickthohir pada Selasa (19/7/2022).

Baca Juga

Erick Thohir dan Alvin Tan Sheng Hui juga membahas masalah jumlah kaum milenial dan perempuan dalam kepemimpinan BUMN.

"Kami juga membahas jumlah milenial dan perempuan di kepemimpinan BUMN yang terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di masa yang akan datang."

Sebelumnya, Erick Thohir mendorong kepemimpinan milenial di BUMN karena kaum muda adalah inspirasi, sumber energi, pembawa inovasi, dan penggerak kemajuan dan transformasi BUMN. Erick Thohir tidak melihat kelompok milenial sebagai beban dan ancaman.

"Tentu saya sangat serius mendorong kepemimpinan milenial di jajaran pimpinan BUMN dan kita lakukan tiga aspek antara lain kebijakan, lingkungan, dan budaya kerja yang mendukung," kata Erick Thohir dalam sebuah acara di Universitas Indonesia tahun lalu.

Erick Thohir diketahui menargetkan 80 persen karyawan BUMN diisi kaum milenial.Target ini sejalan dengan bonus demografi Indonesia. Dia mencatat, saat ini jumlah milenial yang bekerja baru mencapai 65 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement