Rabu 20 Jul 2022 11:53 WIB

Pemkab Lebak Genjot Produksi Pangan Para Petani Agar Tiga Kali Panen

Dengan jaringan irigasi yang baik, petani padi di Lebak bisa panen tiga kali setahun.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak berkomitmen menggenjot produksi pangan dengan membangun infrastruktur jaringan irigasi dan pompanisasi bagi para petani (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak berkomitmen menggenjot produksi pangan dengan membangun infrastruktur jaringan irigasi dan pompanisasi bagi para petani (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak berkomitmen menggenjot produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan konsumen melalui percepatan tanam. Selain itu, Pemkab Lebak berkomitmen membangun infrastruktur jaringan irigasi dan pompanisasi bagi para petani.

"Kami minta petani yang sebelumnya dua kali panen, namun kini harus bisa panen tiga kali musim dalam setahun," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Rabu (20/7/2022).

Untuk mendukung itu, sarana infrastruktur irigasi dan pompanisasi akan dipastikan dapat mendukung petani bisa tanam tiga kali selama setahun. Pasalnya, lahan milik petani sekarang teraliri air.

Umumnya, menurut Deni, petani di Kabupaten Lebak hanya dua kali tanam akibat kesulitan pasokan air. Sekarang, hampir semua wilayah di kawasan tersebut telah tersentuh jaringan irigasi, baik irigasi teknis, semi teknis dan irigasi desa.

Selain itu, juga lokasi areal persawahan yang tidak memiliki jaringan irigasi atau kesulitan air maka dilakukan pompanisasi dengan menyedot air sungai maupun sumber mata air. "Kita berharap petani bisa panen tiga kali dalam setahun, sehingga dapat meningkatkan produksi pangan juga ekonomi petani menjadi lebih baik," kata Deni.

Pemkab Lebak juga melakukan intervensi kepada petani dengan memberikan benih varietas unggul dengan masa panen 101 hari setelah tanam. Penyaluran benih varietas unggul itu guna meningkatkan produksi dan produktivitas pangan juga tahan terhadap serangan hama.

Karena itu, Pemkab Lebak beberapa tahun terakhir sebagai sentra pangan terbesar di Provinsi Banten dan dapat menyumbangkan ke daerah lain, seperti Tangerang, Bogor dan Jakarta.Saat ini, kata dia, produksi pangan di Kabupaten Lebak dari Januari-Juni 2022 sebanyak 159.006 ton setara beras. Sementara kebutuhan konsumsi beras dari Januari sampai Juni 2022 sebanyak 79.047 ton.

Maka, produksi beras sampai Juni 2022 surplus 79.959 ton atau mencukupi kebutuhan selama enam bulan ke depan hingga awal 2023. "Kami terus membangun infrastruktur sarana air mulai irigasi hingga embung untuk memenuhi pasokan air," kata Deni.

H Baden (65 tahun), pedagang beras di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengaku, ia hingga kini masih dipasok beras lokal dari hasil panen petani Lebak. "Kami setiap bulan menampung lima ton beras dari petani lokal," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement