Rabu 20 Jul 2022 12:52 WIB

LZS Dorong Muslim Selangor Bayar Zakat Bulanan

Sebagian besar pembayar zakat akan menghitung pendapatan tahunan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Umat Muslim Malaysia mengikuti salat Jumat di dalam sebuah masjid di Kuala Lumpur, Malaysia, 01 Oktober 2021. Umat Muslim di Kuala Lumpur dan Putrajaya diizinkan untuk menghadiri salat Jumat dengan kapasitas masjid yang sebenarnya dengan tetap menjaga prosedur jarak sosial 1,5 meter.
Foto: EPA-EFE/AHMAD YUSNI
Umat Muslim Malaysia mengikuti salat Jumat di dalam sebuah masjid di Kuala Lumpur, Malaysia, 01 Oktober 2021. Umat Muslim di Kuala Lumpur dan Putrajaya diizinkan untuk menghadiri salat Jumat dengan kapasitas masjid yang sebenarnya dengan tetap menjaga prosedur jarak sosial 1,5 meter.

REPUBLIKA.CO.ID, SHAH ALAM -- Dewan Zakat Selangor (LZS) mendorong umat Muslim untuk membayar zakat setiap bulan. Hal ini disebut dapat membantu lembaga dalam mendistribusikan zakat kepada mereka yang membutuhkan.

Kepala Divisi Penagihan LZS, Muhd Fikri Naim Harun, mengatakan saat ini sekitar 65.000 keluarga asnaf yang terdiri dari fakir miskin, tidak mampu dan mualaf, menerima bantuan zakat fitrah dari LZS secara bulanan sesuai dengan kebutuhannya.

Baca Juga

“Sebagian besar pembayar zakat akan menghitung pendapatan tahunan mereka pada setiap akhir tahun, sehingga kita dapat melihat total pengumpulan zakat pada bulan Desember sangat tinggi dibandingkan 11 bulan lainnya. Oleh karena itu, kami mendorong pembayaran zakat bulanan untuk menutupi jumlah yang diperlukan untuk distribusi bulanan,“ kata dia dikutip di The Sun Daily, Rabu (20/7).

Muhd Fikri mengatakan, tahun lalu LZS mencatat peningkatan yang signifikan dalam pengumpulan zakat senilai 992,9 juta ringgit dibandingkan dengan 912,9 juta ringgit pada tahun 2020, meskipun pandemi Covid-19 melanda pada waktu itu.

“Umat Islam saat ini sadar akan kewajiban agama mereka dan kami berterima kasih kepada pembayar zakat di Selangor, yang jumlahnya meningkat menjadi 364.778 tahun lalu dibandingkan dengan 346.415 pada tahun 2020,” lanjut dia.

Meski terjadi peningkatan, dia mengatakan ditemukan bahwa 23 persen pembayar zakat di negara bagian masih membayar jumlah yang sama selama bertahun-tahun, karena mereka belum menaksir kembali nominal zakat mereka.

Oleh karena itu, melalui kampanye Bulan Pengkajian Zakat (BTZ) yang dilaksanakan pada 15 Juni hingga 31 Juli ini, diharapkan masyarakat dapat mengambil kesempatan untuk menghitung ulang dan menentukan besaran zakat yang harus dibayarkan atas hartanya.

“Kami memilih periode antara Juni hingga Juli untuk kampanye ini karena sebagian besar perusahaan melakukan penyesuaian gaji pada kuartal kedua setiap tahun. Jadi ini adalah waktu yang tepat bagi umat Islam untuk melakukan penilaian zakat, seperti bagaimana kami melakukan proses E-filing untuk pembayaran pajak setiap tahun pada bulan Maret dan April,” kata dia.

Menurutnya, ada berbagai saluran pembayaran yang disediakan LZS seperti pemotongan gaji, internet banking, melalui loket di cabang-cabang LZS, serta layanan terbaru melalui pemotongan debit langsung untuk memudahkan umat Islam dalam menunaikan rukun Islam yang keempat.

Dengan kemajuan teknologi, LZS juga disebut mendorong umat Islam untuk melakukan pembayaran daring. Menurut catatan pada 2021, pihaknya menemukan sekitar 25 persen pembayar zakat memilih cara tersebut.

Melalui kampanye BTZ, para pembayar zakat yang mengunduh aplikasi Selangor Zakat untuk menilai pembayaran zakat mereka dapat melakukan pembayaran langsung melalui saluran yang tersedia. Nantinya, akan diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kontes Jom Taksir Zakat dan memenangkan hadiah menarik.

Informasi terbaru tentang kampanye BTZ dapat diperoleh di saluran resmi LZS, yaitu portal jom.zakatselangor.com.my atau Facebook dan Instagram ZakatSelangor

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement