Rabu 20 Jul 2022 13:15 WIB

BMKG: Cuaca Dingin di Bandung Hingga Bulan Depan

BMKG mencatat suhu cuaca dingin di Kota Bandung masih akan terjadi hingga bulan depan

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Kabut tipis menyelimuti wilayah Bandung Raya. BMKG mencatat suhu cuaca dingin di Kota Bandung masih akan terjadi hingga bulan depan.
Foto: ANTARA/RAISAN AL FARISI
Kabut tipis menyelimuti wilayah Bandung Raya. BMKG mencatat suhu cuaca dingin di Kota Bandung masih akan terjadi hingga bulan depan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung mencatat suhu atau cuaca dingin di Kota Bandung hingga 17 derajat celcius terjadi 6 hari yang berbeda. Kondisi suhu dingin tersebut diperkirakan masih akan terjadi pada bulan Agustus mendatang.

"Ini bulan yang dingin, mencatat 6 hari minus 17 derajat celcius, di Lembang 14 derajat tanggalnya beda-beda. Rata-rata Kota Bandung 17,6 celcius, Agustus masih bisa," ujar Prakirawan BMKG Bandung Yan saat di Taman Sejarah, Rabu (20/7/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan musim yang tengah berlangsung saat ini adalah kemarau basah sehingga potensi bencana masih akan terjadi. Salah satu bencana yang diperkirakan dapat terjadi di Kota Bandung yaitu banjir dan genangan.

"Kota Bandung berpotensi banjir genangan tapi untuk wilayah Bandung Raya lainnya seperti Ciwidey dan Bandung Barat ada potensi banjir bandang dan angin kencang," katanya.

Ia melanjutkan potensi bencana lain yang dapat terjadi seperti kekeringan dan kekurangan air bersih. Masyarakat pun diminta untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit.

"Perubahan cuaca dari cerah ke hujan, pagi dingin jadi panas membuat stamina terkuras," katanya.

Sementara itu Prakiraan Staisun Geofisika BMKG Klas I Bandung Iid Mujtahiddin mengatakan penyebab hujan masih terjadi di musim kemarau saat ini karena kondisi suhu muka laut di wilayah Jawa Barat relatif hangat sehingga berpotensi menumbuhkan awan hujan. Meski kondisi global seperti La Nina saat ini sudah mendekati ke arah yang netral.

Ia melanjutkan hujan yang terjadi beberapa hari terakhir pun dipengaruhi kondisi masa udara yang cenderung basah sehingga mendukung awan hujan dengan skala lokal. Pada musim kemarau biasanya masa udara cenderung kering.

"Misal dalam satu pekan ada mendung, hujan ada sedang ringan atau lebat tapi ada kondisi tutupan awan kecil seperti di awal Juli relatif tidak ada sehingga kondisi dingin. Selang seling ada potensi awan hujan dan tidak ada tutupan awan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement