Rabu 20 Jul 2022 14:00 WIB

Jangan Silau dengan Kemewahan Orang yang Ingkar kepada Allah

Alquran mengingatkan agar jangan silau dengan kemewahan dan kekayaan orang ingkar.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Harta
Foto: Pixabay
Ilustrasi Harta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran mengingatkan agar jangan silau dengan kemewahan dan kekayaan orang-orang yang ingkar kepada Allah SWT atau kafir. Sebab karunia dari Allah sebenarnya lebih baik serta kekal. Hal ini dijelaskan dalam Surah Taha Ayat 131 dan tafsirnya.

وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ اِلٰى مَا مَتَّعْنَا بِهٖٓ اَزْوَاجًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ەۙ لِنَفْتِنَهُمْ فِيْهِ ۗوَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَّاَبْقٰى

Baca Juga

Janganlah sekali-kali engkau tujukan pandangan matamu pada kenikmatan yang telah Kami anugerahkan kepada beberapa golongan dari mereka (sebagai) bunga kehidupan dunia agar Kami uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal. (QS Taha: 131).

Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, ayat ini menjelaskan bahwa untuk menguatkan hati Rasulullah SAW dan meneguhkan pendiriannya dalam menghadapi perjuangan menegakkan kalimah Allah. Maka Allah mengamanatkan kepadanya agar Nabi Muhammad SAW jangan mengalihkan perhatiannya kepada kesenangan, kemewahan dan kekayaan yang dinikmati oleh sebagian orang kafir, karena hal itu akan melemahkan semangatnya bila matanya telah disilaukan oleh kilauan perhiasan dunia dan ingin mempunyai apa yang dimiliki orang-orang kaya.

Semua nikmat yang diberikan kepada orang-orang kafir hanyalah sementara, ibarat bunga yang sedang berkembang, tetapi tak lama kemudian bunga yang harum semerbak itu akan layu dan berguguran daunnya satu persatu dan hilanglah segala keindahan dan daya tariknya.

Nikmat kekayaan yang diberikan kepada orang-orang kafir itu hanyalah buat sementara saja sebagai ujian bagi mereka, apakah dengan nikmat Tuhan itu mereka akan bersyukur kepada-Nya dengan beriman dan mempergunakannya untuk mencapai keridhoaan-Nya ataukah mereka akan tetap kafir dan bertambah tenggelam dalam kesesatan, sehingga harta benda itu menjadi sebab kecelakaan mereka sendiri.

Allah telah menganugerahkan kepada Nabi sebagai ganti nikmat lahiriyah itu nikmat yang lebih baik yaitu ketenangan hati dan kebahagiaan yang berupa keridhaan Ilahi.

Diriwayatkan oleh Abu Rafì`, seorang tamu datang mengunjungi Rasulullah, sedang di rumahnya tidak ada yang patut disuguhkan kepada tamu itu. Rasulullah menyuruh saya meminjam sedikit tepung gandum kepada orang Yahudi dan akan dibayar nanti pada bulan Rajab. Orang Yahudi itu tidak mau meminjamkan kecuali dengan jaminan. Aku kembali kepada Rasulullah memberitakan hal itu.

Rasulullah berkata, "Demi Allah, saya adalah orang yang dapat dipercaya di antara penghuni langit dan orang yang dapat dipercaya di antara penghuni bumi. Seandainya ia meminjami atau menjual padaku, tentu aku membayarnya. Bawalah baju perangku ini." (Riwayat Al-Bazzar).

Kemudian turunlah ayat ini, Surah Taha Ayat 131, untuk menguatkan hati Rasulullah SAW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement