Rabu 20 Jul 2022 17:28 WIB

Mentan SYL Ajak Jajaran Apkasi Bangun Sektor Pertanian Secara Total

Mentan SYL mengingatkan Apkasi pertanian adalah sektor yang menopang kehidupan

Mentan Syahrul Yasin Limpo mengingatkan Apkasi pertanian adalah sektor yang menopang kehidupan. Ilustrasi.
Foto: Kementan
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengingatkan Apkasi pertanian adalah sektor yang menopang kehidupan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak jajaran pengurus dan anggota Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) untuk membangun sektor pertanian secara total. Pertanian, kata SYL, merupakan sektor yang penting dalam menopang kehidupan sehari-hari.

Apalagi, menurut SYL, saat ini dunia tengah mendapat ancaman serius terkait kemungkinan terjadinya krisis pangan akibat berbagai peristiwa yang bergejolak. Terlebih setelah adanya pandemi Covid-19 dan perang dua negara eropa yang melibatkan Rusia-Ukraina.

Baca Juga

"Oleh karena itu, lahan yang ada yang eksis sekarang harus dimaksimalkan. Kenapa? karena pertanian adalah ekonomi untuk menjaga Republik Indonesia ini agar tetap tumbuh dan tangguh," ujar SYL yang juga sekaligus pendiri Apkasi saat membuka Apkasi Otonom Ekspo 2022, Rabu (20/7/2022).

Bagi SYL, pemerintahan yang baik adalah pemerintah yang bisa menghubungkan semua kebutuhan bangsanya dan kepentingan rakyatnya. Salah satunya bisa dilakukan dengan cara membangun pertanian Indonesia menjadi lebih maju, mandiri, dan modern.

"Pemerintahan yang baik adalah pemerintah yang bisa menghubungkan kebutuhan bangsanya. Perbaikan negeri ini harus dimulai dari bawah, dimulai dari pertanian. Apalagi dunia sedang tidak baik-baik saja, dunia diancan oleh krisis pangan, krisis energi, dan menghantam semua negara," katanya.

SYL mengingatkan Indonesia adalah negara keempat terbesar di dunia. Indonesia juga merupakan salah satu negara pemasok pangan ke berbagai negara. Karena itu, harus ada upaya bersama dalam melakukan pengelolaan secara baik dan benar.

"Indonesia merupakan negara keempat terbesar di dunia, kita negara kepulauan, jumlah bahasanya ratusan, jumlah sukunya sekian banyak. Kita tinggal membangun semangat yang sama untuk kepentingan bangsa yang lebih baik, kepentingan petani agar lebih sejahtera," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement