Kamis 21 Jul 2022 00:05 WIB

Paguyuban Pasundan Berharap Parpol Dukung Orang Sunda Jadi Capres 2024

Pemilu 2024 menjadi momentum tokoh Sunda potensial maju jadi capres atau cawapres.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Paguyuban Pasundan, Prof Dr HM Didi Turmudzi MSi.
Foto: Istimewa
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Paguyuban Pasundan, Prof Dr HM Didi Turmudzi MSi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Paguyuban Pasundan saat ini menjadi salah satu organisasi kedaerahan tertua di Indonesia. Organisasi yang sekarang genap berusia ke 109 tahun ini berharap, ada partai politik yang menyatakan dukungannya untuk Tokoh atau Orang Sunda potensial agar bisa diusung menjadi calon presiden atau wakil presiden (capres-cawapres) pada Pemilu 2024.

"Tentunya saya berharap, ada Orang Sunda yang mendapatkan kepercayaan dari partai politik untuk menjadi capres dan cawapres. Oleh karena itu, kita doakan bisa ada ke depan mah," ujar Ketua Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Prof H Didi Turmudzi, usai acara Milangkala Paguyuban Pasundan Ke-109 di Kota Bandung, Rabu (20/7).

Didi mengatakan, memang sampai saat ini tidak ada satu pun tokoh atau Orang Sunda yang mendapatkan dukungan Parpol untuk dijadikan calon presiden atau wakil presiden. Oleh karena itu, kata dia, saat ada pasangan Capres atau Cawapes yang memang lahir dari Tatar Sunda, tentu akan di dukung oleh pihaknya.

"Kenapa demikian karena itu etika berorganisasi. Sebelum memilih yang lain, ya tentu harus saudara kita terlebih dahulu," katanya.

Menurut Didi, tugas utama dari Paguyuban Pasundan bukan lah persoalan dukung mendukung. Namun, pihaknya mendorong, mendoakan ke semuanya tokoh Sunda yang potensial agar bisa menjadi presiden dan wakil presiden.

"Mudah-mudahan ada dari kita (Tokoh Sunda). Saya melihat belum ada partai politik, mudah-mudahan tokoh parpol paham bahwa Orang Sunda itu banyak, potensial, tapi kenapa tidak atau barangkali belum mereka mendapat perhatian," paparnya.

Menurutnya, Pemilu 2024 menjadi momentum bagi para tokoh Sunda potensial untuk bisa maju menjadi calon presiden atau wakilpresiden.  "Jadi jangan sampai hanya dijadikan pemilu saja. Cik atuh kudu jadi nu dipilih (Harus menjadi yang dipilih)," katanya.

Didi mengaku, kaget terkait adanya dukungan dari sejumlah pihak yang mendukung Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil untuk menjadi calon presiden pada Pemilu Tahun 2024.

"Tadi saya kaget, karena ketika Ridwan Kamil berani mencalonkan diri namun tidak ada (dukungan) dari parpol, berani begitu, kami hargai itu. Itu pengaruh nya ada. Jangan sampai tidak ada motivasi untuk berpolitik," katanya.

Salah satu kelemahan Orang Sunda, kata dia, adalah "libido" politiknya yang masih rendah dan hal tersebut harus diangkat. "Sebab ada juga niat, untuk berpolitik Orang Sunda seperti 'benang basah'. Baru setelah ini diangkat, baru ada. Ini harus ditinggalkan. Harus gini, aing siap maju, punten kuring tipayubun (saya mau maju, maaf saya di depan)," paparnya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement