Kamis 21 Jul 2022 00:31 WIB

Realisasi Penyaluran Pupuk Subsidi di Aceh Utara Capai 4.760 Ton

Penyaluran pupuk subsidi di Aceh Utara setara 50,1 persen dari kuota 9.500 ton.

Petani menabur pupuk bersubsidi di area persawahan Indrapuri, Aceh Besar, Aceh, Sabtu (22/1/2022). Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara menyatakan realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di kabupaten itu pada semester pertama 2022 mencapai 4.760 ton.
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Petani menabur pupuk bersubsidi di area persawahan Indrapuri, Aceh Besar, Aceh, Sabtu (22/1/2022). Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara menyatakan realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di kabupaten itu pada semester pertama 2022 mencapai 4.760 ton.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara menyatakan realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di kabupaten itu pada semester pertama 2022 mencapai 4.760 ton. Jumlah ini setara 50,1 persen dari kuota 9.500 ton.

"Hingga Juni 2022, pupuk urea bersubsidi yang sudah didistribusikan sebanyak 4.760 ton. Sementara, persediaan pupuk urea saat ini sebanyak 4.740 ton," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara Erwandi di Lhokseumawe, Rabu (20/7/2022).

Baca Juga

Erwandi mengatakan kuota pupuk urea bersubsidi untuk Kabupaten Aceh Utara pada 2022 terjadi pengurangan sebanyak 1.500 ton dari tahun sebelumnya. Pada 2021, kuota pupuk subsidi sebanyak 11 ribu tonton.

Sedangkan realisasi pendistribusian pupuk nitrogen posfor dan kalium (NPK) bersubsidi, kata Erwandi, sebanyak 3.151 ton atau 52,97 persen dari total kuota sebanyak 5.950 ton. Sedangkan kuota yang diusulkan pada 2022 mencapai yakni 26.052 ton.

"Sementara, pupuk SP-36, yang sudah disalurkan mencapai 21,76 persen atau 773 ton dari kuota 3.550 ton. Pupuk ZA masih 3,24 persen atau 920 ton dari kuota 28.347 ton, organik baru 20,45 persen atau 609 ton dari kuota 2.976 ton," kata Erwandi.

Kendati kuota pupuk bersubsidi secara keseluruhan untuk Kabupaten Aceh Utara turun, namun dipastikan mampu mencukupi kebutuhan petani yang jumlahnya mencapai 82.145 orang. "Kami juga berupaya mendapatkan penambahan kuota pupuk bersubsidi. Apalagi saat ini harga pupuk nonsubsidi cukup membebani petani," kata Erwandi.

Erwandi mengatakan Kabupaten Aceh Utara memiliki areal persawahan terluas di Provinsi Aceh. Luas sawah yang produktif di daerah itu mencapai 39 ribu hektare.

"Jika terjadi kekurangan pupuk bersubsidi, kami mengajak petani menggunakan pupuk organik. Pupuk organik, selain menyuburkan, juga mampu meningkatkan produktivitas tanaman," kata Erwandi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement