Kamis 21 Jul 2022 04:17 WIB

Masjid Istiqlal Kembangkan Masjid Metaverse

Keuntungan pembelian melalui Masjid Metaverse dapat memberdayakan masyarakat.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar memberikan sambutan menjelang takbir akbar pada Ahad (1/5/2022). Masjid Istiqlal Kembangkan Masjid Metaverse
Foto: Youtube Masjid Istiqlal
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar memberikan sambutan menjelang takbir akbar pada Ahad (1/5/2022). Masjid Istiqlal Kembangkan Masjid Metaverse

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar mengatakan saat ini Masjid Istiqlal sedang mengembangkan meta mosque atau masjid  metaverse. Melalui inovasi ini, masyarakat dapat membeli apapun melalui metaverse dan keuntungannya dapat memberdayakan masyarakat. 

"Maka Istiqlal mencoba menciptakan meta mosque. Bagaimana istiqlal menjadi masjid metaverse yang pertama. Kita sudah punya e-istiqlal dan transaksi yang ada sudah menggunakan e istiqlal. Sehingga beli ikan pun bisa di Istiqlal, tidak ada gudang ikan di istiqlal tapi di handphone manajemennya," katanya saat menjadi pembicara di Konferensi Internasional Komunitas Masjid ASEAN Tahun 2022 di Gedung DMI, Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Baca Juga

Dia menyebut negara-negara di wilayah Asia Tenggara atau ASEAN bisa menjadi kiblat peradaban Islam. Namun, capaian ini disebutnya baru bisa terjadi jika masjid-masjid di wilayah ini telah bisa memberdayakan masyarakat. 

 

Menurutnya, saat ini bukan lagi waktunya masyarakat yang memberdayakan masjid. Tapi masjid haruslah yang bisa memberdayakan dan menyejahterakan masyarakat di sekitarnya. 

 

"Kalau masyarakat mampu memberdayakan seluruh masjid di Asia Tenggara, dahsyat. Seperlima umat Islam dunia ada di Asia Tenggara ini. Nah, kalau ini mampu memberdayakan, qiblatul muslim fil hadarah atau kiblat umat Islam di peradaban ada di Asia Tenggara," ujarnya.

 

Cara yang bisa dilakukan agar masjid bisa memberdayakan adalah dengan membuat masjid juga terlibat dalam perekonomian masyarakat. "Masjid di tengah perkampungan masyarakat jadi pasar masa depan, karena pasar saat ini berpindah ke handphone. Membeli apapun jadi bisa sambil beramal," ujarnya. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement