REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baznas menggelar paparan peserta beasiswa riset edisi ke-9 dengan mengusung tema “Kebersyukuran difabel netra”, Kamis (14/7/2022). Adapun narasumber yang memaparkan risetnya adalah Hilda Masrudin, yang merupakan peserta beasiswa riset Baznas.
Hilda memaparkan riset skripsinya yang berjudul “Kebersyukuran pada Mahasiswa Difabel Netra UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam Prespektif Psikologi Islam”.
Turut hadir membersamai Kepala Beasiswa Baznas, Sri Nurhidayah; dan Dosen dan Peneliti Fakultas Psikologi Universitas Negeri Jakarta, Herdiyan Maulana PhD. Acara dipandu oleh Marina Intansari, selaku koordinator Beasiswa Riset Baz nas dan dihadiri oleh 68 peserta dari berbagai jenjang dan kalangan.
"Beasiswa Baznas memiliki berbagai jenis program, salah satunya untuk riset ini. Peserta Beasiswa Riset Baznas yang telah tuntas menyelesaikan studinya, hasil risetnya dipublikasikan di kanal website https://publikasi.beasiswa.baznas.go.id dan dipaparkan dalam forum paparan beasiswa ini. Hal ini sebagai bentuk keterbukaan kami terhadap dana masyarakat yang telah mendonasikan zakatnya kepada Baznas untuk digunakan dalam hal pendidikan. Harapan kami, semoga penelitian ini bermanfaat dan terus mengalir dan hidup untuk masyarakat yang membutuhkan referensi riset tersebut." ucap Sri Nurhidayah seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (20/7/2022).
"Dari informan/responden penelitian saya, mereka menekankan bahwa kekurangan mereka adalah suatu kelebihan. Mereka juga bersyukur dengan keadaan mereka yang saat ini sebagai difabel netra. Lebih lanjut lagi kebersyukuran memberikan rasa aman nyaman tentram dan damai. Sehingga meningkatkan suatu kebahagiaan dan kualitas pada diri," ungkap Hilda.
"Orang memang cenderung membandingkan satu dengan yang lain. Terutama dalam sisi materiil. Janganlah membandingkan sisi tersebut dengan menjadi tidak bersyukur. Ketika melihat ke atas, atau membandingkan orang yang berlebih, jadikan itu suatu motivasi untuk mengembangkan diri," ucap Herdiyan ketika salah satu peserta atas nama Rezaldi Hafidz bertanya pendapat mengenai bagaimana cara mengatasi rasa kurang bersyukur.
Pada Januari 2022 lalu, Baznas juga telah melakukan paparan riset mengenai memenuhi sarana ibadah difabel tuli dan Quran dan ilmu tajwid dalam bentuk Braille untuk teman-teman difabel netra. Buku tajwid Braille tersebut dapat dicetak dan dipesan melalui BLBI (Balai Literasi Braille Indonesia) Abiyoso. Panduan pemenuhan sarana ibadah untuk teman teman tuli/ difabel netra dapat disimak di https://youtu.be/ha-PeT6hkfo
“Kegiatan ini merupakan persembahan Baznas untuk teman-teman inklusif yang saat ini masih kurang dipenuhi haknya, mudah mudahan langkah giat ini menjadi giat awalan untuk menjadi lebih baik lagi,” kata Sri Nurhidayah.