REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank berbasis teknologi yang tertanam dalam ekosistem, PT Bank Jago Tbk, mencatatkan pertumbuhan signifikan pada segmen penyaluran kredit dan pembiayaan syariah sepanjang kuartal II 2022.
Hingga akhir Juni, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah tercatat Rp 7,26 triliun. Angka tersebut tumbuh 234 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,17 triliun.
Secara year to date, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah meningkat menjadi Rp 1,89 triliun. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 35 persen dibandingkan akhir 2021 yang tercatat Rp5,37 triliun.
"Pertumbuhan tinggi pada penyaluran kredit dan pembiayaan syariah ditopang oleh sejumlah kolaborasi," kata Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar dalam keterangan resminya, Kamis (21/7/2022).
Seperti diketahui, Bank Jago telah berkolaborasi dengan sejumlah fintech lending, multifinance, dan institusi keuangan digital lainnya dalam kerja sama pembiayaan (partnership lending). Hal ini melengkapi integrasi Bank Jago dengan super-app Gojek, aplikasi reksadana online Bibit, dan platform trading online Stockbit.
Sampai akhir kuartal II 2022, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 34 institusi, seperti Atome, Kredit Pintar, Home Credit, Carsome Indonesia, dan BFI Finance. Perseroan akan terus memperluas dan memperdalam kolaborasi dengan ekosistem keuangan.
"Ini strategi kami untuk aktif mendatangi para nasabah di manapun mereka berada," ujar Kharim.
Sejalan dengan itu, peningkatan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah ini pun berkontribusi mendorong pertumbuhan pendapatan bunga dan pendapatan syariah.
Pendapatan bunga dan pendapatan syariah Bank Jago tumbuh lebih tinggi, yakni meningkat 340 persen menjadi Rp 705 miliar pada kuartal II 2022. Dengan demikian pendapatan bunga bersih tercatat Rp 641 miliar atau tumbuh 361 persen secara yoy.