REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- General Motors dan Ford Motor meminta regulator keselamatan mobil Amerika Serikat memberikan pengecualian untuk menggunakan sejumlah kendaraan swakemudi tanpa kendali manusia seperti roda kemudi dan pedal rem. Dikutip Reuters, Kamis (21/7/2022), Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) pada Rabu (20/7/2022) menerbitkan petisi terpisah dan membukanya untuk komentar publik selama 30 hari.
NHTSA memiliki wewenang memberikan petisi untuk mengizinkan sejumlah kendaraan beroperasi di jalan AS tanpa kontrol manusia yang diperlukan. Kedua pembuat mobil ingin menyebarkan hingga 2.500 kendaraan per tahun, maksimum yang diizinkan berdasarkan undang-undang, untuk berbagi tumpangan dan layanan pengiriman.
Tidak ada yang meminta persetujuan untuk menjual kendaraan otonom kepada konsumen. GM dan unit teknologi otonomnya Cruise pada bulan Februari mengungkapkan bahwa mereka mengajukan petisi kepada NHTSA untuk izin menggunakan kendaraan otonom tanpa roda kemudi, kaca spion, lampu sein, atau wiper kaca depan.
Petisi Ford, yang diajukan pada Juli 2021, sebelumnya tidak diungkapkan hingga publikasi NHTSA pada Rabu. Ford telah mengatakan bahwa pihaknya bermaksud menggunakan kendaraan ride hailing dan pengiriman paket yang dapat mengemudi sendiri di awal dekade ini.
GM ingin menggunakan Origin, kendaraan dengan pintu seperti kereta bawah tanah dan tanpa roda kemudi. GM mengatakan kendaraan akan meminta semua penumpang untuk memasang sabuk pengaman sebelum memulai perjalanan otonom mereka.
Pada tahun 2018, GM mengajukan petisi kepada NHTSA untuk mengizinkan mobil yang dibangun di atas Chevrolet Bolt tanpa roda kemudi atau pedal rem di jalan AS. Pada akhir tahun 2020, GM mencabut petisi tersebut.
Juru bicara Ford mengatakan petisi adalah langkah penting untuk membantu menciptakan jalur regulasi yang memungkinkan teknologi otonom berkembang seiring waktu. Petisi itu berupaya menghilangkan kontrol dan tampilan yang hanya berguna bagi pengemudi manusia.
Administrator NHTSA Steven Cliff mengatakan badan tersebut akan dengan hati-hati memeriksa setiap petisi untuk memastikan keselamatan diprioritaskan dan untuk memasukkan pertimbangan akses bagi penyandang disabilitas, kesetaraan dan lingkungan.