Ahli Farmasi Ingatkan Chloroform untuk Hewan, bukan Manusia

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin

Ahli Farmasi Ingatkan Chloroform untuk Hewan, bukan Manusia (ilustrasi).
Ahli Farmasi Ingatkan Chloroform untuk Hewan, bukan Manusia (ilustrasi). | Foto: Antara/Ismar Partrizki

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Dalam beberapa waktu terakhir viral di media sosial obat bius jenis chloroform dijual bebas di salah satu situs jual beli daring. Parahnya, obat bius ini disebut kerap digunakan untuk membius calon-calon korban pemerkosaan.

Banyak warganet mengkhawatirkan keberadaan obat bius tersebut yang dijual secara bebas. Apalagi, dijual lewat situs jual beli daring yang tentu saja memungkinkan siapa saja bebas memesannya atau membelinya, tanpa tahu maksud pemakaian obat.

Ahli farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Endang Lukitaningsih mengatakan, chloroform merupakan senyawa yang memiliki aktivitas untuk menurunkan kesadaran. Chloroform bekerja dengan cara menekan sistem-sistem saraf pusat secara cepat.

"Senyawa ini mudah menguap dan kalau terhirup bisa membuat tidak sadar. Memiliki sifat apolar atau bisa menembus ke sistem saraf pusat," kata Endang, Kamis (21/7/2022).

Dosen Fakultas Farmasi UGM ini menerangkan, obat bius chloroform ini biasanya digunakan untuk membius hewan-hewan percobaan di laboratorium. Ia menegaskan, obat bius chloroform tidak lagi diberikan kepada manusia oleh tenaga kesehatan.

Sebab, lanjut Endang, menimbulkan efek samping bagi tubuh dan sudah masuk dalam golongan bahan beracun. Ia memberikan contoh ketika ada seseorang tidak sengaja menghirup chloroform saat sedang melaksanakan praktikum kering di laboratorium.

Hal itu bisa mengakibatkan tenggorokan terasa. Selain itu, Endang mengingatkan, jika chloroform terkena mata akan mengakibatkan mata kering dan gangguan kerja paru-paru. Mengganggu pula saluran pernapasan karena iritasi dari senyawa ini.

"Untuk manusia sudah jarang diberikan karena sifatnya yang mudah mengiritasi tubuh," ujar Endang.

Endang menambahkan, peneliti biasa memakai chloroform sebagai pelarut. Senyawa ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan alkohol yang mudah menguap. Tapi, ia menekankan, memiliki efek bius atau menurunkan kesadaran dengan cepat.

Akhir pekan lalu, produk tersebut memang sudah tidak terlihat di situs jual beli daring yang dimaksud. Namun, beberapa masih terlihat jika menggunakan pencarian obat tidur. Bahkan, memakai ilustrasi tidak tepat seperti wanita yang tertidur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Betulkah Suntik Anestesi Ancam Nyawa Orang Sudah Divaksin?

Dampak Obat GHB Bila Dicampurkan dengan Obat Lain

Modus Reynhard Saat Menjalankan Aksinya

Ngerinya Operasi Bedah Abad ke-19 Tanpa Obat Bius

Menkes: Kalbe Seharusnya Disanksi

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark