Kamis 21 Jul 2022 14:42 WIB

Linde Indonesia Siap Pasok Gas Industri kepada PT Freeport

Linde akan memasok oksigen dan nitrogen ke smelter Freeport di Manyar, Gresik, Jatim.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja memeriksa proses pengolahan biji tambang di PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Mimika, Papua. Linde Indonesia, perusahaan gas dan rekayasa industri global, siap menyediakan pasokan gas industri dengan kemurnian tinggi untuk industri pertambangan PT Freeport Indonesia.
Foto: Musiron/Republika
Pekerja memeriksa proses pengolahan biji tambang di PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Mimika, Papua. Linde Indonesia, perusahaan gas dan rekayasa industri global, siap menyediakan pasokan gas industri dengan kemurnian tinggi untuk industri pertambangan PT Freeport Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Linde Indonesia, perusahaan gas dan rekayasa industri global, siap menyediakan pasokan gas industri dengan kemurnian tinggi untuk industri pertambangan PT Freeport Indonesia. Hal itu ditandai penandatanganan perjanjian kerja sama kedua pihak.

President Director Linde Indonesia, Filipina, dan Vietnam Vinayak Kembhavi mengatakan, Linde akan menginvestasikan senilai lebih dari 100 juta dolar AS yang mencakupi pembangunan, pengelolaan kepemilikan, dan pengoperasian unit pemisahan udara (Air Separation Unit/ASU) untuk memasok gas oksigen dan nitrogen kepada fasilitas pemurnian tembaga (smelter) di Manyar, Gresik, Jawa Timur.

Baca Juga

"Kami berbangga untuk dapat mendukung PT Freeport Indonesia sejalan dengan prakarsa perusahaan dalam ekspansi kapasitas produksi," kata Vinayak melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (21/7/2022).

Fasilitas smelter tembaga yang baru ini, merupakan kawasan pemprosesan tembaga terbesar di dunia. Smelter ini antinya akan melakukan pemrosesan konsentrat yang diperoleh dari tambang Grasberg yang dikelola PT Freeport Indonesia, salah satu cadangan emas dan tembaga terbesar di dunia.

Fasilitas terbaru Linde di kawasan ini diharapkan untuk dapat mulai beroperasi pada pertengahan 2024 dan akan menjadi salah satu unit pemisahan udara (ASU) terbesar di Indonesia. Unit pemisahan udara yang baru akan hadir sebagai sebuah fasilitas yang dirancang dan disesuaikan untuk dapat menjalankan teknologi mutakhir yang menghadirkan efisiensi energi yang lebih baik secara signifikan.

Gas oksigen tersebut digunakan pada pemurnian konsentrat tembaga, salah satu dari rangkaian langkah awal dalam proses produksi katoda tembaga. Katoda tembaga dipergunakan sebagai bahan mentah pada berbagai sektor industri, termasuk manufaktur kawat, kabel dan tubing.

"Tembaga menjalankan peran penting dalam proses elektrifikasi transportasi dan proses industrialisasi. Kami menyambut baik untuk dapat bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia dalam proyek terkemuka ini," kata Vinayak Kembhavi.

Dia menambahkan, proyek ini merupakan investasi berskala besar ketiga dalam mendukung industri pemrosesan tembaga di Indonesia. Di mana baru-baru ini perusahaan telah mengumumkan ekspansi kapasitas produksi gas oksigen di Gresik, Jawa Timur.

Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyatakan, rekam jejak Linde telah dikenal lama atas pasokan gas industri yang aman serta dapat diandalkan menjadikan pertimbangan utama dalam menjalin kemitraan sejalan dengan prakarsa ekspansi operasi perusahaan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement