Kamis 21 Jul 2022 17:31 WIB

Menhub Minta Swasta Ikut Kembangkan Bandara Komodo

Menhub meminta pihak swasta ikut mengembangkan Bandara Komodo.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Bilal Ramadhan
Suasana di Bandara Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Menhub meminta pihak swasta ikut mengembangkan Bandara Komodo.
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Suasana di Bandara Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Menhub meminta pihak swasta ikut mengembangkan Bandara Komodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengembangan Bandara Komodo Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur sudah dilakukan dan diresmikan Presiden Joko Widodo hari ini (21/7/2022). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengharapkan pengembangan bandara selanjutnya diharapkan dapat melibatkan swasta.

“Pengembangan bandara ini masih menggunakan APBN. Tentu ke depan kita harapkan investor swasta turut mengembangkan bandara ini agar lebih baik dan lebih kompetitif,” kata Budi, Kamis (21/7/2022).

Baca Juga

Budi menjelaskan Bandara Komodo merupakan gerbang transportasi udara di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, yang secara konsisten terus dilakukan pengembangan. Perluasan bandara yang menempati wilayah seluas 114,1 hektare tersebut dilakukan dalam rangka mendukung potensi wisata di daerah yang menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata Bali Baru.

“Saat ini Bandara Komodo melayani pesawat jet narrow body. Panjang landasan pacu saat ini 2.650 meter, jika ditambah 100 meter akan bisa didarati pesawat wide body dan bisa menjangkau banyak negara,” tutur Busi.

Selain memperpanjang landasan pacu juga dilakukan beautifikasi gedung terminal seluas 1.500 meter persegi. Terminal tersebut deibangun dengan konsep tradisional atau kearifan lokal dengan motif songke mata ayam, namun tetap ada sentuhan modern.

Budi berterimakasih kepada sejumlah pihak yang telah bersinergi dan mendukung pengembangan Bandara Komodo, diantaranya yaitu kepada pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat.

“Terima kasih pula kepada Presiden yang selalu mengingatkan kami untuk terus mengembangkan 10 destinasi wisata yang bisa menyediakan banyak lapangan pekerjaan,” ucap Budi.

Presiden Joko Widodo meminta fasilitas Bandara Labuan Bajo terus dikembangkan. Dengan begitu dapat didarati pesawat berbadan besar baik dalam negeri maupun pesawat dari mancanegara.

“Terminal sudah diperlebar, kalau penuh diperluas lagi. Runway masih kurang, kalau ditambah 100 meter lagi pesawat wide body bisa (mendarat). Kalau tidak bisa tahun ini, maksimal tahun depan bisa,” tutur Jokowi.

Jokowi memastikan berbagai infrastruktur telah dibangun dan akan terus dikembangkan di Labuan Bajo. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mensejahterakan masyarakat di NTT dan sekitarnya.

“Apa yang kurang di Labuan Bajo? Jalan sudah diperlebar dan diperpanjang, pelabuhan sudah dipindah ke lokasi yang baru. Kemudian, destinasi wisata sudah dipercantik. Labuan Bajo ini komplit,” ungkap Jokowi.

Jokowi berharap dengan semakin lengkapnya fasilitas yang ada maka Labuan Bajo akan semakin dikenal. Dengan begitu akan semakin banyak dikunjungi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement