REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) takut dengan capaian pembangunan di Papua. Separatis takut karena hal itu akan menghilangkan pengaruh kelompok mereka.
"KKB takut dengan capaian pembangunan di Papua karena takut kehilangan pengaruhnya. Sungguh ironis, Pemerintah sedang bekerja keras membangun kesejahteraan Papua, KKB justru melakukan tindakan kejam terhadap warga tak berdosa," kata Moeldoko dalam pemaparan media di Jakarta, Kamis.
Menurut Moeldoko, KKB melakukan tindakan destruktif di Papua dengan membakar gedung dan fasilitas umum lainnya, seperti puskesmas dan sekolah pada saat Pemerintah sedang mengakselerasi pembangunan.Ia mencatat pada Maret 2010 hingga Maret 2022, KKB telah melakukan kekerasan sebanyak 226 kali, di antaranya adalah pembunuhan, pembakaran fasilitas publik, gedung pemerintah, sekolah, dan rumah warga guna meyebarkan teror kepada masyarakat.
Pada 2022, kata Moeldoko, tercatat sejak April hingga Juli 2022, KKB melakukan kejahatan sebanyak 18 kali dengan korban meninggal 22 orang."Kelompok ini pula pada 2018 yang melakukan pembunuhan terhadap karyawan BUMN Istaka Karya dan pemenggalan terhadap warga sipil," kata mantan Panglima TNI itu.
Menurut Moeldoko apa yang dilakukan KKB adalah pembantaian keji, kejam dan biadab, dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, Pemerintah akan melakukan tindakan tegas dengan penegakan hukum kepada KKB.
"Tindakan tegas hanya terhadap KKB, bukan yang lain. Penegasan ini penting, jangan sampai ada persepsi keliru terhadap tindakan yang diambil aparat keamanan," ujarnya.
Pada Sabtu (16/7), KKB melakukan kembali penyerangan terhadap masyarakat sipildi Kabupaten Nduga, Papua, yang menewaskan sebelas orang, termasuk tokoh agama."KKB telah melakukan tindakan kejam berulang kali di Papuadengan target membabi buta. Saya melihat ada perilaku teroris dan bandit di situ," ujar Moeldoko.