Kamis 21 Jul 2022 18:00 WIB

Siap Tingkatkan Ekspor Produk Otomotif ke Mancanegara, Ini yang Dilakukan Gaikindo

Lahan yang luas dan arah kebijakan yang jelas akan menjadi daya tarik investor

Presiden Joko Widodo (kiri) melepas?ekspor perdana Toyota Fortuner ke Australia di Pabrik Karawang Plant 1 TMMIN, Karawang Barat, Jawa Barat, Selasa (15/2/2022). Ekspor perdana Toyota Fortuner yang diproduksi di pabrik TMMIN ke Australia tersebut merupakan tonggak sejarah kinerja industri manufaktur otomotif nasional yang mampu menembus standar produk global.
Foto: ANTARA/Setpres/Muchlis Jr
Presiden Joko Widodo (kiri) melepas?ekspor perdana Toyota Fortuner ke Australia di Pabrik Karawang Plant 1 TMMIN, Karawang Barat, Jawa Barat, Selasa (15/2/2022). Ekspor perdana Toyota Fortuner yang diproduksi di pabrik TMMIN ke Australia tersebut merupakan tonggak sejarah kinerja industri manufaktur otomotif nasional yang mampu menembus standar produk global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pembangunan industri otomotif  dinilai cukup strategis dalam menyumbang devisa negara. Bahkan industri padat modal dan teknologi ini mampu menjadi lokomotif bagi pembangunan sektor industri lainnya, termasuk di dalamnya pengembangan transportasi ramah lingkungan. Pandangan ini disampaikan untuk menepis kesan negatif selama ini yang menilai industri otomotif menyumbang polusi udara dan konsumtif. 

Hal itu dsampaikan Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi dalam diskusi terkait persiapan  Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) akan kembali hadir pada 11-21 Agustus 2022, Rabu (20/7/2022). Bahkan pihaknya berambisi untuk menggenjot ekspor kendaraan rakitan Indonesia ke mancanegara. Menurutnya, kapasitas ekspor yang kini hanya sekitar 1,3 juta masih bisa ditingkatkan lagi karena kapasitas produksi pabrik mencapai 2,4 juta. 

Baca Juga

Namun, untuk itu diperlukan sejumlah syarat. Industri otomotif harus maju karena apabila tidak maju investor tidak bersedia datang. Dengan lahan yang luas untuk membangun pabrik, dan arah pembangunan industri yang jelas akan menjadi daya tarik investasi. Kementerian Perindustrian diharapkan mampu melobi investor asal Cina, Jepang atau Eropa untuk berinvestasi di Indonesia. "Banyaknya produk lokal yang dipakai, banyaknya model yang diluncurkan, akan membuat pasar berkembang dan ekspor meningkat," katanya.

Pihaknya juga berupaya mendatangkan perangkat semi konduktor lebih banyak lagi ke Indonesia. Adanya gangguan suplai semi konduktor di dunia juga berdampak bagi Indonesia. Namun, karena di Indonesia penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil masih tinggi gangguang itu tidak terlalu berdampak serius. Gangguan banyak dialami industri kendaraan listrik yang membutuhkan semi konduktor lebih banyak lagi dibanding kendaraan biasa. 

Ajang GIIAS 2022 yang mengambil tema “The Future is Bright” ini   digunakan sebagai kesempatan memberikan informasi, edukasi, dan pengalaman tentang teknologi terbaru dari industri otomotif Indonesia. GIIAS 2022 akan mengedepankan dan memperkenalkan teknologi kendaraan berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV), sebagai bentuk dukungan Gaikindo dan industri otomotif Indonesia terhadap upaya dan arahan Pemerintah RI terkait dengan transisi menuju energi yang berkelanjutan, serta pengembangan ekosistem industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)." “GIIAS 2022 akan menjadi sarana yang memberikan sumbangsih pada salah satu aspek penting dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,"  katanya. 

Total 25 merek kendaraan penumpang dan komersial akan berpartisipasi pada GIIAS 2022. Pihak panitia juga menyiapkan area EV Test Track yang didesain sedemikian rupa untuk menonjolkan kelebihan kendaraan bermotor berbasis baterai di dalam ruangan. "Pengunjung akan mendapatkan informasi mengenai kelebihan kendaraan bermotor berbasis baterai atau mobil listrik, yang tidak ditemui pada kendaraan jenis lain, seperti tidak memiliki polusi udara dan suara, " kata Rizwan Alamsjah, Ketua III sekaligus Ketua Penyelenggara Pameran Gaikindo.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement