Jumat 22 Jul 2022 03:30 WIB

Alquran Jelaskan Bahwa Kitab Taurat Berisi Syariat

Kitab Taurat dijelaskan Alquran berisi syariat.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 Alquran Jelaskan Bahwa Kitab Taurat Berisi Syariat. Foto: Ilustrasi Alquran
Foto: Republika.co.id
Alquran Jelaskan Bahwa Kitab Taurat Berisi Syariat. Foto: Ilustrasi Alquran

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alquran menerangkan bahwa kitab Taurat yang dianugerahkan kepada Nabi Musa juga berisi penerangan dan pengajaran atau syariat. Hal ini dijelaskan dalam Surah Al-Anbiya Ayat 48 dan tafsirnya.

وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسٰى وَهٰرُوْنَ الْفُرْقَانَ وَضِيَاۤءً وَّذِكْرًا لِّلْمُتَّقِيْنَ ۙ

Baca Juga

Sungguh, Kami telah menganugerahkan kepada Musa dan Harun Al-Furqan (Kitab Taurat), sinar (kehidupan), dan peringatan bagi orang-orang yang bertakwa. (QS Al-Anbiya: 48)

Ayat ini mengandung arti, Allah telah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa dan Nabi Harun sebagaimana Allah menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad SAW. Sungguh, Kami telah memberikan kepada Musa dan Harun, Furqan, kitab Taurat yang berisi syariah (hukum-hukum) yang memisahkan salah dan benar; dan penerangan serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. Sehingga kita memahami tiga pokok ajaran Taurat, hukum yang memisahkan salah dan benar, penerangan, dan pelajaran yang menjadi pedoman hidup bagi orang-orang yang bertakwa.

Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan bahwa Allah telah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa dan Harun. Kitab Taurat tersebut merupakan penerangan dan pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah.

Kitab Taurat juga disebut al-Furqan, sebagaimana halnya Alquran, karena kitab Taurat tersebut juga berisi syariat, yaitu hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang membedakan antara yang hak dan batil, antara baik dan buruk secara hukum, sehingga setiap tingkah laku dan perbuatan manusia, baik atau buruk, dijelaskan akibat hukum atau sanksinya.

Sementara, kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa alaihissalam, ia tidak membawa syariat.

Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa kitab Taurat yang berfungsi sebagai pembawa syariat, dan sebagai sinar petunjuk dan peringatan, hanyalah berguna bagi orang-orang yang bertakwa. Ini berarti kitab Taurat bagi orang-orang yang tidak bertakwa, yaitu yang tidak bersedia melaksanakan perintah-perintah Allah serta menjauhi larangan-larangan-Nya, maka Taurat itu tidaklah menjadi petunjuk. Untuk itu mereka disediakan azab yang dahsyat, karena mengingkari petunjuk Allah.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement