Kamis 21 Jul 2022 22:30 WIB

Wakaf Ambulan Terapung untuk Masyarakat Kutai Kartanegara

Ambulans terapung rencananya akan digunakan Puskesmas Induk dan 12 Puskesmas Pembantu

Wakaf Ambulans Terapung
Foto: Dok Laznas BMM
Wakaf Ambulans Terapung

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA   Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitulmaal Muamalat (BMM) berkolaborasi dengan Majelis Ta’lim Telkom Group (MTTG) memberikan bantuan satu unit ambulans terapung lengkap dengan alat kesehatan untuk masyarakat Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Samarinda, Kalimantan Timur.

Ambulans terapung tersebut rencananya akan digunakan oleh  satu Puskesmas Induk dan 12 Puskesmas Pembantu dengan total penerima manfaat sebanyak 48.323 jiwa yang merupakan warga setempat. 

Kegiatan tersebut berlangsung di Pukesmas Sungai Meriam pada Kamis (14/7) lalu. Peresmiannya dihadiri oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara dr. Sugiyarti, General Manager PT Telkom Indonesia Regional Samarinda Deny Aryanto, Ketua Serikat Karyawan PT Telkom Indonesia Regional Samarinda Syamsul Rizal, Manager Human Resource PT Telkom Indonesia Regional Samarinda Rusdianawati, Kepala Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan Jahidin, Kepala Puskesmas Induk Sungai Mariam drg. Isyana Duli, Camat Anggana Rendra Abadi, Perwakilan Komandan Rayon Militer dan Perwakilan Kapolres setempat.

“Bantuan ini memang merupakan wakaf yang notabene kami bersinergi dengan BMM. Sebagai wujud dari sisi kami menyalurkan sebagian rizqi kami dalam bentuk zakat yang dihimpun dari Kelompok Kerohanian Islam,”tutur Deny Aryanto lewat keterangan tertulis kepada Republika.co.id.

Program ini dilatarbelakangi oleh kondisi Kecamatan Anggana yang berbatasan langsung dengan Sungai Meriam tetapi tidak diimbangi dengan ketersediaan fasilitas transportasi air yang memadai. Warga setempat mengalami kendala menempuh jalur air untuk mengakses pelayanan kesehatan terdekat. Padahal jika dibandingkan dengan jalur darat maka akses melalui Sungai Meriam jauh lebih efektif dan efisien. 

Program ambulans terapung ini juga diharapkan dapat turut berkontribusi dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya poin ke-3 yakni kehidupan sehat dan sejahtera. Jahadin menjelaskan, Laznas BMM  menyasar program di area terpencil terutama kesehatan. “Beberapa waktu lalu kami menyasar daerah Kutai Timur yaitu daerah-daerah pinggir laut yang memang kesulitan transportasi kesehatan. Alhamdulillah, saya mendapat informasi bahwa kecamatan anggana juga mengalami kesulitan transportasi pasien sehingga akhirnya kami menginisiasi ambulans terapung yang dapat digunakan untuk satu puskesmas induk dan dua belas puskesmas pembantu,”ujar dia.

Jahidin berharap, ambulans terapung ini tidak hanya untuk transportasi pasien tetapi juga dapat membantu visitasi ke daerah baik pelayanan kesehatan seperti vaksinasi maupun yang lainnya. Laporan penggunaan ambulans terapung ini juga akan disampaikan kepada para jamaah MTTG yang sudah mewakafkan ambulans ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement