REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Rumah sakit di Jalur Gaza menyambut baik kehadiran dokter baru Palestina yang sebelumnya telah mendapatkan beasiswa dari Qatar Red Crescent Society (QRCS).
Dengan beasiswa ini, mereka mengikuti program pelatihan dan sub-spesialisasi di Yordania dan kini pelatihan tersebut telah selesai.
QRCS memuji keberhasilan yang diraih para dokter yang pulang, baik dalam membantu mengembangkan kualitas layanan medis maupun kontribusi dalam mengembangkan kader medis lokal sesuai protokol kesehatan internasional, seperti dilansir Gulf Times, Kamis (21/7/2022).
QRCS menekankan dukungannya yang berkelanjutan untuk program-program berkualitas ini. Institusi tersebut menilai, program beasiswa yang diberikan itu berkontribusi pada peningkatan layanan medis kepada para pasien Palestina.
Direktur Jenderal Kerjasama Internasional Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, Dr Abdul-Latif al-Haj, mengatakan Kementerian memberikan perhatian besar pada program beasiswa dokter di luar negeri.
Menurutnya, langkah tersebut meningkatkan kinerja pekerja sektor medis meskipun luar biasa dan keadaan sulit yang ditimbulkan oleh pengepungan dan perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Dia menunjukkan, para dokter yang telah kembali ini menerima pelatihan medis khusus di rumah sakit dan pusat kesehatan terbaik di Yordania. Ini terlihat dalam hasil operasi yang mereka berikan kepada pasien di rumah sakit pemerintah di seluruh provinsi Gaza.
QRCS telah mendukung program pendidikan kedokteran khusus di Jalur Gaza sejak 2009, yang mencakup 33 beasiswa medis di Yordania dengan jumlah total 8.944.593 riyal Qatar.
Selama periode itu, para dokter penerima beasiswa mempelajari spesialisasi medis yang dianggap paling membutuhkan dan langka. Ini untuk meningkatkan layanan medis yang tersediakan di rumah sakit Gaza dalam hal spesialisasi.
Di antaranya bedah saraf, hematologi, onkologi, radiologi intervensi, penyakit ginjal, endokrinologi, dan diabetes.
Sumber: gulf-times