REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin mendukung NU dan Muhammadiyah mendapatkan Nobel Perdamaian.
Menurut Kamaruddin Indonesia dikenal sebagai negara bangsa yang memiliki stabilitas sosial politik di tengah tingkat keragaman atau pluralitas yang sangat tinggi, itu tidak lepas dari kontribusi NU Muhammadiyah, tentu juga dengan ormas yg lain.
"Kontribusi NU Muhammadiyah dalam mewujudkan hormoni sosial di Indonesia sangat fundamental,"ujar dia kepada Republika, Jumat (22/7/2022).
Ormas sejenisnya yang begitu massif tidak ditemukan di negara manapun, Oleh karena itu. "Menurut saya, NU dan Muhammadiyah layak mendapatkan nobel itu,"pungkas dia.
Sebelumnya pada 2019, UGM dan didukung oleh Presiden Jose Ramos Horta mengusulkan agar Muhammadiyah dan NU meraih hadiah Nobel perdamaian.
Dukungan tersebut disampaikan ketia Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima kunjungan Presiden Republik Demokratis Timor Leste, Jose Ramos Horta, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat (20/7/2022).
Presiden Ramos Horta datang bersama Menteri Luar Negeri Adaljiza Albertina Xavuer, Duta Besar Filomeno Aleixo, beserta perwakilan parlemen Timor Leste. Kunjungan ini disambut oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni dan Muhadjir Effendy, serta Sekretaris Umum Abdul Mu’ti.