Jumat 22 Jul 2022 14:35 WIB

Masjid BSI untuk Kenyamanan Beribadah Wisatawan di Penanjakan Bromo

Masjid ini memenuhi harapan wisatawan untuk sholat sebelum melihat sunrise di Bromo.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fuji Pratiwi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) berbincang bersama Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi (kanan) saat peresmian Masjid BSI Pananjakan di Kawasan Gunung Bromo, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (22/07/2022). Dengan hadirnya Masjid BSI Pananjakan ini diharapkan dapat mendukung pemulihan sektor pariwisata di kawasan Gunung Bromo serta bentuk wujud komitmen BSI untuk terus memberikan value yang lebih baik, manfaat yang lebih luas, sejalan semangat BSI untuk menjadi sahabat finansial, sosial dan spiritual bagi masyarakat..
Foto: Prayogi/Republika.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) berbincang bersama Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi (kanan) saat peresmian Masjid BSI Pananjakan di Kawasan Gunung Bromo, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (22/07/2022). Dengan hadirnya Masjid BSI Pananjakan ini diharapkan dapat mendukung pemulihan sektor pariwisata di kawasan Gunung Bromo serta bentuk wujud komitmen BSI untuk terus memberikan value yang lebih baik, manfaat yang lebih luas, sejalan semangat BSI untuk menjadi sahabat finansial, sosial dan spiritual bagi masyarakat..

REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Dirut PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi meresmikan masjid yang baru direnovasi di Jalan Penanjakan Bromo, Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jumat (22/7/2022). Masjid yang berada di ketinggian 2.680 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu merupakan hasil renovasi yang dilakukan BSI.

Khofifah berharap masjid tersebut dapat memberikan kemudahan, keberkahan, dan manfaat bagi warga sekitar dan wisatawan yang ingin beribadah saat menikmati keindahan alam Gunung Bromo. Khofifah menyebut, selama ini salah satu harapan terbesar wisatawan adalah adanya tempat ibadah yang representatif untuk melaksanakan sholat Subuh di Penanjakkan Bromo, sebelum menikmati matahari terbit.

Baca Juga

"Tentunya masjid di sini juga memiliki pemandangan indah dan cuaca yang sejuk tanpa mengganggu ekosistem alam dan masyarakat sekitar. Insya Allah memberikan manfaat pada masyarakat dan kebahagiaan dunia akherat," kata Khofifah.

Selain itu, lanjut Khofifah, keberadaan Masjid BSI Penanjakan tersebut menjadi bentuk sinergi yang kuat dari berbagai elemen strategis di Jatim dalam memberikan penguatan pelayanan bagi masyarakat. Khofifah berharap keberadaan masjid ini dapat memperkuat peran masjid dalam pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi umat. Serta dapat mendukung pemulihan sektor pariwisata di Bromo. 

"Saat ini masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, melainkan juga sebagai pusat peradaban bagi umat Islam. Karena masjid dapat berfungsi sebagai upaya pemberdayaan masyarakat, peningkatan ekonomi umat. Oleh karena itu, masjid menyimpan potensi yang sangat besar dalam meningkatkan kesejahteraan umat," ujarnya.

Tidak hanya itu, masjid ini juga menjadi gambaran dari harmonisasi keberagaman dan toleransi antar umat beragama. Apalagi mayoritas warga Desa Wonokitri adalah penganut agama Hindu. Harmonisasi keberagamaan dan toleransi salah satunya terlihat dari bangunan masjid ini. Dimana gerbang masuknya merupakan replika Candi Singasari untuk memperkuat gabungan budaya lokal dengan Islam. 

"Tentunya ini menjadi bentuk harmonisasi keberagaman dan toleransi antar umat beragama yang ada di Jatim," kata Khofifah.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi berharap, kehadiran Masjid BSI Penanjakan dapat mendukung pemulihan sektor pariwisata daerah dan nasional. BSI telah membangun sejumlah masjid di titik-titik strategis seperti di Tol Cipali, Tol Cipularang, kawasan Merapi Sleman dan di Bakauheuni Lampung.

"Dengan adanya Masjid BSI Penanjakan ini, diharapkan dapat memberikan kemudahan dan keberkahan bagi warga sekitar dan wisatawan yang ingin beribadah," kata Hery.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement