Jumat 22 Jul 2022 15:30 WIB

Zelensky Yakin Pasukan Ukraina Masih Mampu Ladeni Rusia

AS mengirimkan lagi empat M142 HIMARS ke Ukraina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Sebuah truk peluncur menembakkan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang diproduksi oleh Lockheed Martin selama pelatihan tempur di gurun tinggi Pusat Pelatihan Yakima, Washington pada 23 Mei 2011. Sistem HIMARS dipasok oleh AS dan M270 serupa yang disediakan oleh Inggris telah secara signifikan meningkatkan kemampuan serangan presisi tentara Ukraina. Pengiriman senjata Barat sangat penting bagi upaya Ukraina untuk menangkis serangan Rusia dalam perang yang berlangsung hampir 5 bulan itu.
Foto: Tony Overman/The Olympian via AP
Sebuah truk peluncur menembakkan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang diproduksi oleh Lockheed Martin selama pelatihan tempur di gurun tinggi Pusat Pelatihan Yakima, Washington pada 23 Mei 2011. Sistem HIMARS dipasok oleh AS dan M270 serupa yang disediakan oleh Inggris telah secara signifikan meningkatkan kemampuan serangan presisi tentara Ukraina. Pengiriman senjata Barat sangat penting bagi upaya Ukraina untuk menangkis serangan Rusia dalam perang yang berlangsung hampir 5 bulan itu.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, dia yakin pasukan negaranya mempunyai potensi untuk memukul pasukan Rusia dan membuat kemajuan di medan perang. Ia menilai, intensitas serangan terhadap Rusia harus ditingkatkan.

“(Kami) sepakat bahwa pasukan kami memiliki potensi kuat untuk maju di medan perang dan menimbulkan kerugian baru yang signifikan pada penjajah (Rusia),” kata Zelensky setelah bertemu komandan senior pasukan Ukraina, Kamis (21/7/2022) malam.

Baca Juga

Dia mengungkapkan, tiga orang tewas ketika Rusia menembaki kota Kharkiv pada Kamis lalu. “Setiap serangan Rusia ini merupakan argumen bagi Ukraina untuk menerima lebih banyak HIMARS (High Mobility Artillery Rocket System) dan senjata modern dan efektif lainnya. Setiap serangan ini hanya memperkuat keinginan kami untuk mengalahkan penjajah dan itu pasti akan terjadi,” ucap Zelensky.

Pada Rabu (20/7/2022) lalu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan, negaranya akan mengirimkan lagi empat M142 HIMARS ke Ukraina. Tambahan sistem roket itu diharapkan menopang Kiev dalam memerangi Rusia.

Austin mengungkapkan, dengan tambahan empat HIMARS, Washington sudah mengirim 16 sistem roket presisi itu ke Ukraina. “Ukraina telah memanfaatkan HIMARS dengan sangat baik, dan Anda dapat melihat dampaknya di medan perang,” katanya kepada awak media di Pentagon.

Ukraina sempat menyampaikan bahwa mereka berhasil menghancurkan sekitar 30 stasiun komando dan depot amunisi Rusia dengan menggunakan HIMARS. Karena keefektifannya, Kiev meminta tambahan Himars ke AS. Austin mengungkapkan, Rusia masih menggencarkan serangan tanpa henti ke Ukraina. “Itu adalah taktik kejam yang mengingatkan kembali pada kengerian Perang Dunia I. Jadi, Ukraina membutuhkan senjata serta amunisi untuk menahan serangan ini dan untuk menyerang balik,” ucapnya.

Sebelumnya Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov mengatakan, negaranya membutuhkan Himars dalam jumlah besar. Menurutnya, Ukraina membutuhkan setidaknya 100 sistem roket presisi itu untuk melancarkan serangan balasan efektif terhadap pasukan Rusia.

Selain Himars, Reznikov pun meminta bantuan amunisi jarak jauh dengan daya jangkau 100 hingga 150 kilometer. Hal itu untuk memutus unit pasukan Rusia dari dukungan mereka. Sejauh ini pemerintahan Presiden AS Joe Biden menolak mengirim amunisi jarak jauh ke Ukraina.

Washington khawatir, amunisi itu bakal digunakan pasukan Ukraina untuk menyerang sasaran di dalam wilayah Rusia. Jika hal tersebut terjadi, peperangan berpotensi meluas menjadi antara Rusia dan Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement