Sleman Perbanyak Desinfeksi Kandang dan Vaksinasi Ternak
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas gabungan Puskeswan Sleman dan FKH UGM memeriksa kesehatan sapi di kandang sapi terpadu, Krebet, Bimomartani, Ngemplak, Sleman, Rabu (22/6/2022). Pemeriksaan tersebut guna mengantisipasi penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. | Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman, DIY, telah menetapkan SK Bupati Sleman 43.1/Kep.KDH/A/2022 tentang Status Siaga Darurat PMK dan SK Bupati 44/Kep.KDH/A/2022 tentang Satgas Penanganan PMK. Itu jadi tindak lanjut kasus harian aktif PMK yang cukup tinggi.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman, Suparmono mengatakan, data kasus PMK sampai 21 Juli 2022 mencapai 5.529 ekor. Dengan kasus sembuh mencapai 1.080 ekor, kasus sakit 4.271 ekor, mati 153 ekor, dan potong bersyarat 25 ekor.
Setelah berjalan lebih dari dua bulan, pasca Hari Raya Idul Adha 2022 penambahan kasus harian sudah mulai menurun sekitar 24-60 kasus per hari. Itu dikarenakan penanganan ternak sakit dengan pengobatan dan penerapan biosecurity yang ketat.
Penanganan PMK di lapangan tetap dilaksanakan rutin, termasuk desinfeksi kandang ternak. Pada 22 Juli 2022, dilaksanakan pula kegiatan desinfeksi kandang ternak berlokasi di wilayah Kapanewon Pakem, Kapanewon Cangkringan, dan Kapanewon Turi.
Dukungan desinfektan berupa jenis eco enzym sebanyak 450-500 liter dari pengurus eco enzym Sleman. Sedangkan, peralatan hand sprayer dukungan dari Polda DIY, BPBD Kabupaten Sleman, dan dari dinas-dinas maupun dari kelompok-kelompok ternak.
"Kandang ternak yang akan disasar untuk kegiatan ini terdapat di delapan titik lokasi, baik yang zona hijau, zona kuning, maupun zona merah dengan menerapkan SOP dan ketentuan biosecurity ketat," kata Suparmono, Jumat (22/7/2022).
Untuk dukungan personel, turut membantu 15 orang dari BPBD, 30 orang dari Polda DIY, 20 orang dari Polres Sleman, enam orang dari TNI, 25 orang Dinas Pertanian dan relawan Eco Enzym Sleman tujuh orang. Diawali dari puskeswan masing-masing.
Selain melakukan desinfektan, akan diberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada peternak agar mengetahui pentingnya desinfeksi dan manfaat eco enzym dalam penanggulangan PMK. Kelompok ternak diberikan pula eco enzym.
Sehingga, lanjut Suparmono, mereka dapat melakukan desinfeksi mandiri, terutama untuk kandang-kandang di zona merah. Terkait vaksinasi, Suparmono mengungkapkan, saat ini Kabupaten Sleman sudah menerima sebanyak 3.900 dosis dari Kementan.
"Peruntukan 800 dosis untuk vaksinasi tahap kedua dosis pertama akan dilaksanakan 26 Juli 2022. Sedangkan, 3.100 dosis merupakan vaksin tahap pertama dosis kedua akan dilaksanakan 2-4 Agustus 2022," ujarnya.