Masih Primadona, Bantul Bakal Tata Kawasan Pantai Selatan
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pengunjung melihat bangunan yang terdampak abrasi akibat gelombang tinggi di Pantai Depok, Bantul, DI Yogyakarta, Ahad (17/7/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini adanya gelombang tinggi yang mencapai enam meter di selatan pulau Jawa. | Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul akan melakukan penataan di kawasan Pantai Selatan. Penaatan dilakukan dengan mengonsep kembali kawasan tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, penataan perlu dilakukan mengingat kawasan Pantai Selatan masih menjadi primadona dengan kunjungan wisatawan yang cukup tinggi. Penataan ini dilakukan hingga sektor pendukung di kawasan Pantai Selatan.
"Tidak hanya melihat hari ini, tapi beberapa waktu lagi akan menjadi suatu hal yang mengkhawatirkan. Dalam pengertian tidak menarik ketika tidak ditata, tidak dijaga kebersihannya, tidak dikembangkan dengan konsep-konsep keistimewaan atau berbasis budaya," kata Kwintarto kepada Republika belum lama ini.
Penataan, kata Kwintarto, harus dilakukan dalam rangka meningkatkan perekonomian dan tentunya akan mensejahterakan masyarakat. Pasalnya, sektor pariwisata merupakan penyumbang yang cukup besar bagi perekonomian di Bantul.
"Jangan dilihat bahwa kesejahteraan itu hanya tumbuh di Pantai Selatan, tapi ketika menginap di hotel sepanjang perjalanan, tempat-tempat kuliner dan tempat souvenir dan sebagainya juga ikut ramai. Artinya bahwa Pantai Selatan kita itu mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kita harus mengkonsep Pantai Selatan yang dapat dijadikan masa depan baik DIY maupun Bantul," ujarnya.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Pemda DIY untuk menata kawasan tersebut. Salah satunya pengembangan yang akan dilakukan di Pantai Depok.
"Sultan (Gubernur DIY) memang berpesan kepada kita yang ada di Kabupaten Bantul, bagaimana nanti sinergitas Bantul dengan provinsi agar mempersiapkan kawasan Pantai Selatan itu menjadi kawasan yang betul-betul terkonsep untuk kemajuan masa depan," jelas Kwintarto.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut pihaknya akan membangun kawasan wisata terpadu di Pantai Depok, Kabupaten Bantul, DIY. Pembangunan ini dilakukan dengan mendesain ulang kawasan tersebut secara menyeluruh.
Sultan pun mengatakan, pembangunan kawasan wisata terpadu ini harus dilakukan secara menyeluruh dan harus saling terintegrasi. Artinya, pembangunan ini tidak hanya kawasan di bibir pantai.
Namun, pembangunan akan dilakukan hingga akses ke sekitar laguna yang bisa dijadikan dermaga. Sultan juga meminta agar penataan tidak hanya untuk kuliner saja, namun juga diharapkan adanya ruang untuk pentas seni budaya.
"Potensi wisatanya di Pantai Depok ini juga bisa berkembang tidak hanya makan, melihat nonton segara saja. Tetapi harapannya makan sambil menikmati suasana laut dan menyaksikan pertunjukkan kesenian," kata Sultan.
Sultan menegaskan, harus ada keseimbangan antara sektor pariwisata, ekonomi, perikanan, pembukaan lapangan kerja, hingga kebudayaan di kawasan itu. Dengan begitu, perlu dilakukannya pembangunan kawasan wisata terpadu dan pihaknya pun meminta agar adanya evaluasi menyeluruh terhadap Pantai Depok.
"Harapannya akan semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan Depok ini untuk mencari nafkah, tidak hanya melaut, tetapi juga kegiatan ekonomi lainnya. Tapi tentu juga tidak membahayakan bagi warga masyarakat yang memanfaatkan Depok untuk mencari sesuap nasi," ujar Sultan.
Ia pun meminta agar pengurus Pantai Depok dan Pemkab Bantul membentuk tim untuk membuat draft pembangunan kawasan wisata terpadu tersebut. Nantinya, draft tersebut dapat diajukan ke Pemerintah Kabupaten Bantul yang ditindaklanjuti bersama dengan Pemda DIY untuk segera direalisasikan.