Jumat 22 Jul 2022 19:09 WIB

 Perkuat Ukhuwah, NU-Muhammadiyah Hadapi Kebangkitan Islam Milenium Kedua

PWNU Jawa Timur silaturahim ke kantor PW Muhammadiyah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Umat Islam melaksanakan shalat (ilustrasi).
Foto: Antara/Retno Esnir
Umat Islam melaksanakan shalat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur memperkuat ukhuwah dengan bersilaturrahim ke Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur di Surabaya, Jumat (22/7/2022). Jajaran PWNU diterima langsung Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, KH Saad Ibrahim.

Dalam pertemuan tersebut, para pimpinan ormas Islam moderat ini membahas isu-isu strategis dalam menghadapi kebangkitan Islam pada milenium kedua, khususnya bagi NU yang akan menapaki usia Satu Abad. 

Baca Juga

Wakil Ketua PWNU Jatim sekaligus Ketua Panitia Satu Abad NU Jatim, KH Abdus Salam Shohib menjelaskan, pihaknya mengadakan silaturahim terkait kegiatan Kick Off dalam rangkaian Peringatan Satu Abad NU, yang akan digelar di Tugu Pahlawan Surabaya pada 28 Juli 2022. Peringatan Satu Abad NU ini mengangkat tema "Harmoni, Kolaborsi dan Inovasi". 

Menurut Kiai Salam, panggilan akrabnya, selaras dengan tema dimaksud tentu NU tak akan berjalan sendirian dalam menyukseskan segala aktivitasnya di masyarakat.

"Maka dengan silaturrahim dengan jajaran pimpinan PW Muhammadiyah, akan menunjukkan wajah Islam yang selalu mengedepankan tali silaturahim dan ukhuwah atau persaudaraan," ujar Kiai Salam dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (22/7/2022). 

Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang ini mengatakan, NU memang selalu mengedepankan tiga ukhuwah, yaitu Ukhuwah Wathoniyah (Persaudaraan sesama bangsa), Ukhuwah Islamiyah (Persaudaran sesama Islam) dan Ukhuwah Basyariah (Persaudaran sesama umat manusia. Tiga ukhuwah ini telah ditanamkan para pendiri NU sejak 1926.

"Alhamdulillah, pertemuan berlangsung gayeng dan sangat akrab. Antusiasme dalam mengukuhkan kerukunan dua ormas Islam moderat di Indonesia, akan menjadikan kekuatan dalam NKRI. Silaturahim semacam ini, telah menjadi bagian dari laku para pimpinan NU dan Muhammadiyah di masa lalu," ucap Kiai Salam, yang juga merupakan cucu salah satu pendiri NU, KH Bisri Syansuri.

Terkait acara Kick Off, Kiai Salam mengajak dukungan PW Muhammadiyah dan ormas Islam lainnya. Dia juga meminta agar PW Muhammadiyah menyiapkan narasi terkait peringatan Satu Abad NU nanti. 

"Kami meminta ada narasi dari PW Muhammadiyah soal Satu Abad NU, saat hadir dalam acara Kick Off nanti," katanya.

Kiai Salam menambahkan, adanya perbedaan antara NU dan Muhammadiyah merupakan keniscayaan. Namun, menurut dia, NU dan Muhammadiyah mempunyai komitmen bersama untuk mengukuhkan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan saling menghargai sesama Muslim.

Dalam pertemuan tersebut juga berhasil disepakati kesepahaman untuk melanjutkan pembicaraan tentang isu-isu strategis. Disadari pula, perlunya menjalin kerja sama menghadapi Kebangkitan Islam pada milenial kedua, antara NU dan Muhammadiyah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement