Jumat 22 Jul 2022 23:57 WIB

Ramah Lingkungan, Masyarakat Diharapkan Beralih ke Kompor Induksi

PLN ingatkan kompor induksi ini lebih aman digunakan dibandingkan dengan kompor LPG.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ilustrasi penggunaan kompor induksi berenergi listrik bagi kebutuhan sehari- hari.Masyarakat diharapkan untuk dapat beralih dari kompor LPG ke kompor induksi, termasuk warga DIY. Kepala Dinas PUP-ESDM DIY, Anna Rina Herbanti mengatakan, kompor induksi lebih efektif dan ramah lingkungan.
Foto: dok. PLN UID JTY
Ilustrasi penggunaan kompor induksi berenergi listrik bagi kebutuhan sehari- hari.Masyarakat diharapkan untuk dapat beralih dari kompor LPG ke kompor induksi, termasuk warga DIY. Kepala Dinas PUP-ESDM DIY, Anna Rina Herbanti mengatakan, kompor induksi lebih efektif dan ramah lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masyarakat diharapkan untuk dapat beralih dari kompor LPG ke kompor induksi, termasuk warga DIY. Kepala Dinas PUP-ESDM DIY, Anna Rina Herbanti mengatakan, kompor induksi lebih efektif dan ramah lingkungan.

Pihaknya bersama PT PLN pun menggelar Sosialisasi Konversi Kompor LPG menjadi Kompor Induksi dengan tema 'Electrifying Lifestyle Menuju Transisi Energi', Jumat (22/7). Sosialisasi dilakukan untuk mewujudkan Electrifying Lifestyle Menuju Transisi Energi.

Anna menyebut, kompor induksi ini lebih aman digunakan dibandingkan dengan kompor LPG. Kompor jenis ini juga dikatakan memiliki penyebaran panas yang merata, sehingga aktivitas memasak lebih cepat, serta menghemat waktu.

"Sosialisasi bertujuan agar masyarakat bisa beralih ke kompor induksi," kata Anna, Jumat (22/7).

Pihaknya akan terus melakukan sosialisasi agar masyarakat semakin banyak yang beralih ke kompor induksi. Bahkan, pihaknya juga akan menyasar pelaku UMKM khususnya yang ada di DIY.

"Nanti akan kita koordinasikan dengan OPD yang terkait untuk menyasar UMKM, agar masyarakat mengetahui bahwa akan adanya peralihan energi. Tidak lagi menggunakan kompor yang subsidi, melainkan akan digantikan dengan kompor induksi," ujar Anna.

Anna menuturkan, UMKM ini disasar sebagai percontohan peralihan ke kompor induksi agar manfaatnya lebih terlihat oleh masyarakat luas. Ia menyebut, beberapa kriteria lokasi UMKM yang dapat memenuhi penggunaan kompor induksi antara lain yakni daerah di perkotaan dan memiliki Local Area Network (LAN) yang bagus.

General Manager PLN UID Jateng-DIY, Irwansyah Putra mengatakan, satu kilogram LPG sama dengan 7,1 kWh. Melalui kompor induksi ini, katanya, merupakan salah satu penghematan yang dapat dilakukan oleh PT PLN.

"Apabila terlaksana konversi tersebut, PLN akan memastikan pasokan listrik di seluruh sistem kelistrikan dalam kondisi cukup," kata Irwansyah.

Irwansyah pun menuturkan, banyak manfaat dari program konversi kompor LPG ke kompor induksi ini. Selain menghemat waktu, katanya, juga menghemat subsidi LPG dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

"Dengan beralihnya kompor LPG ke kompor induksi, ketergantungan terhadap impor LPG akan berkurang, sehingga akan mendorong kemandirian energi," lanjutnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement