REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG— Kualitas hafiz dan hafizah terbaik dalam penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIX Jawa Tengah 2022 sangat tergantung kepada para Dewan Hakim.
Untuk itu, Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen meminta kepada jajaran Dewan Hakim melakukan seleksi peserta terbaik dari ajang MTQ XXIX Jawa Tengah 2022 ini dengan baik.
“Sehingga, Jawa Tengah bukan hanya memiliki banyak pondok pesantren tahfidzul Quran, melainkan juga memiliki hafiz dan hafizah dengan kualitas yang baik,” ungkapnya di Semarang, jawa Tengah, Sabtu (23/7/2022).
Melalui MTQ XXIX yang digelar di Kota semarang ini, wagub ingin nantinya akan muncul hafiz dan hafizah terbaik yang akan mewakili Jawa Tengah untuk membuktikan di ajang MTQ nasional mendatang.
Maka dewan hakim ini juga akan menentukan bagaimana seleksi awal dari tingkat provinsi mampu menghasilkan para hafiz dan hafizah yang layak mewakili Jawa Tengah di penyelenggaraan tingkat nasional.
“Kami berharap dari Dewan Hakim untuk menguji peserta MTQ tingkat provinsi dengan obyektif, adil serta jujur,” tegas Ketua Ketua Umum Lembaga Tilawatil Qur'an (LPTQ) Jawa Tengah ini.
Menurutnya, untuk penyelenggaraan MTQ XXIX Jawa Tengah ini telah dilantik dan dikukuhkan sebanyak 66 Dewan Hakim yang meliputi Koordinator Dewan Hakim, Sekretaris Dewan Hakim, 16 Ketua Majelis Hakim dan anggota.
Koordinator Dewan Hakim dijabat KH Ahmad Darodji yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah. Sementara Sekretaris dijabat oleh H Badrussalam.
Masih menurut wagub, para dewan hakim, yang terdiri dari para kiai dan ulama ini memiliki tugas mulia dan mumpuni untuk memilih kandidat terbaik di tingkat nasional dilandasi dengan integritas.
Terlebih MTQ yang diselenggarakan bukan sekadar event tahunan yang kembali digelar untuk memilih hafiz dan hafizah terbaik. “Namun juga membawa syiar agama Islam dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan keagamaan,” tandasnya.
Sebelumnya, saat membuka MTQ XXIX Jawa Tengah 2022 di Lapangan Pancasila, Simpanglima, Kota Semarang, Wagub juga menegaskan, ada 16 cabang yang dilombakan.
Ke-16 cabang lomba itu adalah Tartil Alquran, Tilawah kategori anak-anak, remaja dan dewasa, Tilawah tuna netra dan Qiraat Mujawwad dewasa, Qiraat Murattal remaja dan dewasa, Hafalan 1 juz dan tilawah, Hafalan 5 juz dan tilawah, Hafalan 10 juz, Hafalan 20 juz, Hafalan 30 juz, Tafsir Bahasa Inggris dan Hafalan 15 juz, Tafsir Bahasa Indonesia dan Hafalan 3 juz.
Selain itu juga Tafsir Bahasa Arab dan Hafalan 3 juz, kemudian Fahm Alquran, Syarh Alquran, Seni Kaligrafi Alquran serta Karya Tulis Ilmiah Alquran untuk kategori peserta mahasiswa.