Ahad 24 Jul 2022 12:17 WIB

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga Enam Meter di Perairan Indonesia

Gelombang setinggi hingga enam meter diperkirakan terjadi pada 24-25 Juli 2022.

Red: Qommarria Rostanti
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan peringatan dini gelombang tinggi. Gelombang tersebut diperkirakan hingga setinggi enam meter di beberapa wilayah perairan pada 24-25 Juli 2022. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/AMPELSA
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan peringatan dini gelombang tinggi. Gelombang tersebut diperkirakan hingga setinggi enam meter di beberapa wilayah perairan pada 24-25 Juli 2022. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan peringatan dini gelombang tinggi. Gelombang tersebut diperkirakan hingga setinggi enam meter di beberapa wilayah perairan pada 24-25 Juli 2022.

Dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Ahad (23/7/2022), dijelaskan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur-Selatan dengan kecepatan angin berkisar tujuh hingga 20 knot. Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar lima hingga 25 knot.

Baca Juga

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia Barat Sumatra, perairan Selatan Lampung, Selat Sunda, perairan selatan Banten dan Jawa Barat, Laut Jawa dan Laut Banda. Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan timur P Simeulue-Kep.

Mentawai, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian timur, Laut Sawu, perairan selatan Flores, Selat Ombai, perairan Kupang-P Rote, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, perairan Kotabaru, perairan Balikpapan, perairan Samarinda, perairan utara P Madura-Kep Kangean, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali-Laut Sumbawa, perairan Kep Selayar, perairan Baubau-Kep Wakatobi, perairan Manui-Kendari, perairan selatan Kep Banggai-Kep Sula, perairan Teluk Tolo, Laut Maluku, perairan selatan Sulawesi Utara, perairan Bitung-Likupang, perairan Kep Sitaro, perairan Kep Talaud - Sangihe, perairan Bacan- P Obi, Samudra Pasifik Utara Halmahera, Laut Halmahera, Laut Banda, perairan selatan Kep Tanimbar, perairan Kep Kei-Kep Aru, Laut Arafuru, perairan Jayapura- Sarmi, Samudra Pasifik Utara Jayapura.

Kemudian gelombang di kisaran lebih tinggi 2,50 hingga 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kep Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat-selatan, perairan selatan Banten - P Sumba, Selat Sumba bagian barat, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa Timur-NTT. Sedangkan, untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4,0-6,0 meter berpeluang terjadi di perairan barat P Enggano, Samudra Hindia Barat Sumatra, Samudra Hindia Selatan Banten-Jawa Tengah.

Untuk itu, perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m). Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement