Ahad 24 Jul 2022 12:54 WIB

China Beri Peringatan Keras Soal Rencana Kunjungan Pelosi ke Taiwan

Pelosi berencana mengunjungi Taiwan pada bulan Agustus.

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Dalam foto yang diambil Mei 2022 ini dirilis pada hari Jumat, 27 Mei 2022 oleh Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan, sebuah rudal Standar anti-udara buatan AS diluncurkan dari sebuah kapal perang di perairan timur Taiwan di lepas pantai Kabupaten Pingtung di Taiwan Selatan. Militer Taiwan baru-baru ini melakukan latihan rudal tahunan untuk menguji kesiapan tempur dan menunjukkan daya tembak angkatan bersenjata termasuk peluncuran berbagai jenis rudal anti-udara dan anti-kapal termasuk rudal standar buatan AS dari kapal perang dan kapal patroli penjaga pantai di pulau itu. perairan timur.
Foto: Taiwan Ministry of National Defense via AP
Dalam foto yang diambil Mei 2022 ini dirilis pada hari Jumat, 27 Mei 2022 oleh Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan, sebuah rudal Standar anti-udara buatan AS diluncurkan dari sebuah kapal perang di perairan timur Taiwan di lepas pantai Kabupaten Pingtung di Taiwan Selatan. Militer Taiwan baru-baru ini melakukan latihan rudal tahunan untuk menguji kesiapan tempur dan menunjukkan daya tembak angkatan bersenjata termasuk peluncuran berbagai jenis rudal anti-udara dan anti-kapal termasuk rudal standar buatan AS dari kapal perang dan kapal patroli penjaga pantai di pulau itu. perairan timur.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China mengirimkan peringatan tertutup ke pemerintah Presiden Joe Biden tentang kemungkinan kunjungan ketua House of Representative Nancy Pelosi ke Taiwan bulan Agustus mendatang. Kabar ini pertama kali diberitakan the Financial Times, Sabtu (23/7/2022).

Laporan tersebut mengutip enam orang yang mengetahui peringatan China. Surat kabar it umelaporkan peringatan terbaru lebih keras dibandingkan peringatan-peringatan China sebelumnya mengenai tindakan atau kebijakan Amerika Serikat (AS) pada Taiwan.

Baca Juga

The Financial Times mengutip beberapa sumber mengatakan peringatan tertutup ini menunjukkan kemungkinan respon militer. Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri menolak memberikan komentar tentang laporan itu.

Kementerian Luar Negeri China tidak memberikan tanggapan untuk permintaan komentar, Ahad (24/7/2022). Beberapa tahun terakhir China meningkatkan aktivitas militernya di sekitar pulau Taiwan yang mereka klaim.

Pemerintah Taiwan mengatakan hanya 23 juta penduduk Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka. Sementara mengharapkan perdamaian pemerintah pulau yang dikelola demokratis itu tegas mengatakan siap membela diri.

Pada Senin (18/7/2022) lalu The Financial Times melaporkan Pelosi berencana mengunjungi Taiwan pada bulan Agustus. Satu hari kemudian Kementerian Luar Negeri China mengatakan kunjungannya ke Taiwan merusak kedaulatan dan integritas wilayah Cina dan AS akan menanggung respon China.

Pada Rabu (20/7/2022) lalu Presiden AS Joe Biden mengatakan ia berencana berbicara dengan Presiden China Xi Jinping pada akhir bulan ini. Biden tidak yakin Pelosi akan berkunjung ke Taiwan.

"Saya kira militer berpikir saat ini itu bukan gagasan yang tepat tapi saya tidak tahu statusnya," kata Biden. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement