Senin 25 Jul 2022 05:25 WIB

Tanda Penyakit Perlemakan Hati Bisa Terasa di Malam Hari, Seperti Apa?

Perlemakan hati umumnya ditemukan pada orang gemuk atau obesitas.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Obesitas (ilustrasi). Orang obesitas berisiko mengalami penyakit perlemakan hati non alkoholik. Gejalanya dapat terasa pada malam hari.
Foto: Pxfuel
Obesitas (ilustrasi). Orang obesitas berisiko mengalami penyakit perlemakan hati non alkoholik. Gejalanya dapat terasa pada malam hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus penyakit perlemakan hati non alkoholik (NAFLD) tampak meningkat seiring dengan terus berkembangnya krisis obesitas. Sebuah gejala yang muncul di malam hari bisa menjadi pertanda dari penyakit ini.

NAFLD umumnya ditemukan pada individu yang gemuk atau obesitas. Pada tahap awal, NFLD biasanya tidak memunculkan masalah. Namun seiring waktu, NAFLD bisa memburuk dan memicu terjadinya kerusakan hati serius, termasuk sirosis, seperti diungkapkan oleh National Health Service (NHS).

Baca Juga

Secara umum, Cleveland Clinic mengungkapkan bahwa NAFLD memiliki dua gejala klasik, yaitu nyeri perut dan rasa penuh pada bagian atas kanan perut. Terkadang, NAFLD juga memunculkan keluhan gatal.

Pada orang-orang yang mengidap NAFLD, keluhan gatal ini biasanya terasa lebih berat di malam hari. Sebagian orang biasanya merasakan gatal di satu area tubuh, misalnya di tungkai, tumit kaki, atau telapak tangan.

"Gatal jarang terjadi pada penyakit hati terkait alkohol dan penyakit perlemakan hati non alkoholik, tetapi merupakan (gejala) paling umum pada jenis penyakit hati lain," jelas Baton Rouge General yang merupakan bagian dari Mayo Clinic Care Network, seperti dilansir Express, Ahad (24/7/2022).

Belum diketahui apa yang menyebabkan munculnya rasa gatal pada sebagian penderita NAFLD. Akan tetapi, ada beberapa mekanisme yang mungkin bisa menjelaskan. Salah satunya adalah rasa gatal dipicu oleh penumpukan garam empedu di bawah kulit.

"Obesitas atau kegemukan merupakan faktor risiko utama untuk NAFLD," ujar chief executive dari British Liver Trust, Pamela Healy.

Healy mengatakan, para ahli memprediksi bahwa kegemukan dan obesitas akan menjadi penyebab utama kemunculan penyakit hati di Inggris dalam 10 tahun ke depan. Alasannya adalah Inggris merupakan negara yang memiliki tingkat obesitas tertinggi di Eropa, di mana dua pertiga orang dewasa Inggris memiliki tubuh gemuk.

"Kita telah menciptakan sebuah lingkungan di mana menjadi gemuk adalah hal biasa," ungkap Healy.

Ahli hepatologi Profesor Stephen Ryder dan penasihat medis dari British Liver Trust mengungkapkan bahwa ada beberapa hal yang bisa dilakukan bila seseorang terdiagnosis dengan NAFLD. Salah satu di antaranya adalah menurunkan berat badan.

"Menerapkan pola makan sehat juga merupakan lini pertama pengobatan," jelas Profesor Ryder.

Mengacu pada bukti ilmiah yang ada saat ini, penurunan berat badan sebanyak 5-10 persen bisa membantu mengontrol kondisi NAFLD. Bahkan pada sebagian kasus, penurunan berat badan ini bisa mengembalikan kondisi hati seperti sedia kala.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement