REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil riset lembaga survei Politika Research & Consulting (PRC) mendapati bahwa elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih tertinggi. Partai berlogo kepala banteng moncong putih itu memiliki tingkat keterpilihan 18,2 persen.
"Elektabilitas partai politik masih belum mengalami banyak perubahan. PDIP masih memuncaki klasemen," kata Direktur Eksekutif PRC Rio Prayogo dalam paparan survei di Jakarta, Ahad (24/7).
Berdasarkan hasil survei, Gerindra berada di posisi kedua dengan elektabilitas 12,7 persen. Sedangkan surveri juga menangkap bahwa partai Golkar berada di posisi ketiga dengan tingkat keterpilihan publik sebesar 12 persen.
Sementara, partai besutan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono hanya memiliki elektabilitas 9,7 persen. Disusul dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebesar 8 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 7,8 persen, hingga Nasional Demokrat (Nasdem) 5,5 persen
Berikutnya partai politik yang elektabilitasnya belum mencapai ambang batas paremen sebesar 4 persen yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Rio mengatakan, sedangkan partai lainnya memiliki elektabilitas di bawah 3 persen.
Rinciannya, PPP 2,9 persen, Perindo 1,2 persen, PAN 1 persen, PSI 0,5 persen, PBB 0,3 persen, Masyumi 0,2 persen, Hanura 0,1 persen, serta Gelora 0,1 persen. Pemilih yang belum menentukan atau tidak menjawab mencapai 19,8 persen.
Survei digelar pada 12 Juni-3 Juli 2022. Survei dilakukan dengan wawancara telepon terhadap 1200 responden yang dipilih secara acak. Margin of error survei kurang lebih 2,74 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.