REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecanduan gadget (gawai) pada anak bisa menyebabkan gangguan mental jika tak segera diatasi. Psikolog Prof Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto mengingatkan agar anak tak sampai kecanduan gawai.
Menurut Kak Seto, anak yang kecanduan gawai bisa tiba-tiba marah ketika sinyal susah atau kuota habis. Itu karena mereka merasa seolah tidak terpenuhi kenikmatan dan kenyamannya.
"Bahkan, ada yang sampai dirawat di rumah sakit jiwa," kata Kak Seto kepada Antara, Ahad (24/7/2022).
Gangguan mental terkait kecanduan gawai dapat terjadi karena sesuatu yang dinikmati dan membuat anak merasa nyaman tiba-tiba hilang secara mendadak. Kondisi itu bisa menimbulkan anak-anak stres.
"Dia tidak bisa belajar sosial, tidak bisa melihat bagaimana pergaulan," jelas Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu.
Lebih lanjut, Kak Seto menjelaskan ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai oleh orang tua saat anak kecanduan gawai. Apabila anak sudah sulit untuk diatur, mengganggu pola makan, ibadah dan waktu belajar, hal tersebut perlu diwaspadai. Apalagi, jika mood sang anak sulit untuk dikendalikan jika dijauhkan dari gawai.
"Kalau anak sudah mulai nggak teratur. Kalau makan, nggak makan. Kalau ibadah, tidak. Waktunya belajar juga tidak. Terus main gadget. Kadang mengurung diri di kamar. Atau uring-uringan. Marah-marah, nah itu sudah harus waspada. Ada sesuatu yang tidak beres pada jiwa anak," kata Kak Seto.