Senin 25 Jul 2022 03:46 WIB

Hyundai Diduga Pekerjakan Anak di Alabama 

Hyundai membantah tudingan mempekerjakan anak di bawah umur.

Rep: Rizky suryarandika/ Red: Friska Yolandha
Ini adalah grill depan kendaraan Hyundai yang dipamerkan di Pittsburgh International Auto Show 2020 Kamis, 13 Februari 2020 di Pittsburgh
Foto: AP Photo/Gene J. Puskar
Ini adalah grill depan kendaraan Hyundai yang dipamerkan di Pittsburgh International Auto Show 2020 Kamis, 13 Februari 2020 di Pittsburgh

REPUBLIKA.CO.ID, ALABAMA -- Anak perusahaan dari Hyundai Motor Co diduga telah menggunakan pekerja anak di sebuah pabrik yang memasok suku cadang untuk perakitan mobil di Alabama, Amerika Serikat. Kepolisian setempat mengungkapkan keluarga dari tiga pekerja anak di bawah umur itu merupakan mantan karyawan Hyundai Motor Co. 

Pekerja di bawah umur dalam beberapa kasus berusia sekitar 12 tahun baru-baru ini bekerja di pabrik stamping logam yang dioperasikan oleh SMART Alabama LLC. SMART terdaftar oleh Hyundai dalam pengajuan perusahaan sebagai unit yang memasok suku cadang untuk beberapa mobil dan SUV. 

Baca Juga

Hyundai membantah tudingan mempekerjakan anak di bawah umur. Hyundai berdalih tak membolehkan praktek semacam itu. 

"(Kami) tidak menoleransi praktik ketenagakerjaan ilegal di entitas Hyundai mana pun. Kami memiliki kebijakan dan prosedur yang mengharuskan kepatuhan terhadap semua peraturan lokal, negara bagian, dan hukum federal," kata Hyundai dalam keterangan resminya dikutip dari kantor berita Reuters pada Ahad (24/7/2022). 

Sayangnya, pernyataan Hyundai tidak menjawab pertanyaan rinci dari Reuters tentang temuan tersebut. SMART, dalam pernyataan terpisah, mengatakan bahwa pihaknya mengikuti undang-undang federal, negara bagian dan lokal.

"(Kami) menolak tuduhan mempekerjakan siapa pun yang tidak memenuhi syarat untuk pekerjaan," ujar SMART. 

SMART mengatakan mereka bergantung pada agen pekerjaan sementara untuk mengisi pekerjaan. SMART mengharapkan agen-agen ini untuk mengikuti hukum dalam merekrut, mempekerjakan, dan menempatkan pekerja. SMART tidak menjawab pertanyaan spesifik tentang pekerja di bawah umur yang ditemukan Reuters.

Reuters mengetahui ada pekerja di bawah umur di pabrik pemasok milik Hyundai menyusul hilangnya seorang anak migran Guatemala pada Februari dari rumah keluarganya di Alabama. Gadis yang berusia 14 tahun dan dua saudara laki-lakinya berusia 12 dan 15 tahun semuanya bekerja di pabrik Hyundai pada awal tahun ini. Alhasil mereka tidak bersekolah.

Ayah mereka, Pedro Tzi, membenarkan hal itu dalam sebuah wawancara dengan Reuters. Petugas polisi yang berwenang di wilayah pabrik Hyundai tidak memiliki yurisdiksi untuk menyelidiki kemungkinan pelanggaran hukum perburuhan di pabrik. 

Sebaliknya, petugas tersebut hanya memberi tahu kantor jaksa agung negara bagian setelah mengetahui insiden itu.

Pengungkapan pekerja anak dalam rantai pasokan Hyundai Amerika Serikat dapat memicu reaksi konsumen, tindakan hukum, dan menurunkan reputasi salah satu pembuat mobil paling terkenal di dunia. Dalam "kebijakan hak asasi manusia" yang diunggah online, Hyundai mengatakan melarang pekerja anak di seluruh angkatan kerjanya, termasuk bagi pemasoknya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement