REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Kamis (21/7/2022) menegaskan negaranya tidak melakukan serangan apa pun terhadap warga sipil di provinsi Duhok, Irak utara.
"Menurut informasi yang kami terima dari Angkatan Bersenjata Turki, kami tidak melakukan serangan apa pun terhadap warga sipil," kata Mevlut Cavusoglu dalam wawancara langsung dengan TRT Haber.
Pernyataan Cavusoglu muncul sehari setelah serangan di distrik Zakho, Duhok, yang menewaskan delapan orang.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis setelah serangan hari Rabu, Kementerian Luar Negeri Turki meminta pejabat pemerintah Irak untuk tidak membuat pernyataan tentang serangan Duhok "di bawah pengaruh retorika dan propaganda" organisasi teroris PKK.
"Kami telah mengumumkan bahwa kami dapat bekerja sama dengan pihak berwenang Irak setelah serangan berbahaya yang kami pikir dilakukan oleh organisasi teroris. Kami menolak pernyataan resmi dan tidak sah mengenai Turki," kata Cavusoglu.
Dia menambahkan bahwa propaganda PKK di Irak datang pada saat Turki akan meluncurkan operasi baru di Suriah utara.
Cavusoglu menegaskan pihak berwenang Irak tidak boleh jatuh ke dalam perangkap kelompok teroris.
Turki, katanya, akan melanjutkan perjuangannya melawan terorisme sesuai dengan hukum internasional dan hanya menargetkan organisasi teroris.