REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Minat masyarakat atau konsumen untuk menggunakan fasilitas televisi kabel di Indonesia relatif mengalami penurunan. Hal itu terjadi seiring peralihan perangkat atau device ke aplikasi streaming yang lebih mudah di akses dan dapat digunakan kapan saja.
"Saat ini kebutuhan secara minat pay tv (tv kabel) sudah menurun. Mereka (konsumen) sudah mulai beralih ke layanan-layanan sesuai yang mereka inginkan," ujar Brando Tengdom, Direktur Marketing dan Sales Transvision kepada wartawan di Kota Bandung, Ahad (24/7/2022).
Ia menuturkan perilaku konsumen menginginkan layanan hiburan yang dapat ditonton kapan saja, konten yang sesuai keinginan. Serta tidak harus menonton di televisi. "Mereka bisa nonton kapan saja mau, kontennya sesuai mereka mau dan Nonton gak harus di televisi bisa menggunakan device yang ada," katanya.
Saat ini perubahan perilaku konsumen terlihat jelas. Mereka beralih menonton dari televisi ke smartphone. Kondisi tersebut merupakan situasi yang tidak dapat terhindarkan.
"Perkembangan trend, kita bilang perubahan perilaku costumer mereka di pesawat televisi ke smartphone ini satu keadaan yang kita tidak bisa hindari," katanya.
Ia menyebut konsumen saat ini mencari layanan yang memudahkan mereka. Meski begitu untuk beberapa wilayah di daerah, televisi kabel masih menjadi salah satu layanan yang diperlukan. Sebab kondisi infrastruktur yang ada relatif masih terbatas dan belum mendukung.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya telah meluncurkan aplikasi streaming berbasis yang diinginkan konsumen dan dapat diakses kapan saja. Berbagai program dapat diakses masyarakat bahkan pada akhir Desember akan dibuat miniseries original. Pihaknya ke depan akan memunculkan program-program yang diminati dan disukai oleh masyarakat. Dengan harga yang terjangkau oleh seluruh konsumen.