REPUBLIKA.CO.ID,NEW DELHI — Otoritas Masjidul Rehma di distrik Kannur, India telah membuat lapangan bola mini untuk anak-anak. Program tersebut sengaja dibuat untuk menjadikan masjid yang ramah anak.
“Konsep kami adalah menjadikan masjid ramah anak dan mengatur fasilitas untuk pengembangan keseluruhan anak-anak yang datang ke sini untuk sholat dan belajar,” kata Nisthar Kizhuparamba, khatib masjid dilansir dari New Indian Express, Senin (25/7/2022).
Dia mengatakan pusat pendidikan dan institut untuk anak-anak berkebutuhan khusus berfungsi di bawah Yayasan Amal Karunya di masjid. “Kami juga memiliki lebih dari 150 anak yang belajar di madrasah yang berdekatan dengan masjid,” kata Nisthar.
Dia mengatakan ide lapangan sepak bola muncul karena masjid memiliki teras terbuka. Sehingga mereka ingin memanfaatkan teras masjid untuk hal yang lebih kreatif.
“Kami berpikir untuk memanfaatkan ruang secara kreatif,” tambahnya.
Ada sekitar 250 anak di Akademi Ya untuk penyandang disabilitas, selain 30 staf. Narapidana diberikan konseling, pidato dan fisioterapi di akademi.
Tapi hadirnya lapangan sepak bola di lapangan masjid juga menuai pro kontra. Mereka yang keberatan dengan keputusan itu mengatakan bahwa rumput akan merusak kesucian masjid.
“Masjid adalah tempat orang berdoa kepada Allah. Pendirian lapangan sepak bola di lingkungan masjid sama saja dengan menyabotase dan merusak Islam,” kata pengkhotbah Sunni Perode Abdul Rehman Saqafi.
Saqafi mengatakan dalam pidatonya bahwa Jama'at-e-Islami menolak banyak praktik Sunni mengingat Allah di dalam masjid tetapi tidak ragu untuk mengubah tempat ibadah menjadi lapangan bermain. Praktik seperti itu kata dia, akan mengirimkan sinyal yang salah ke pikiran anak muda bahwa masjid adalah tempat untuk bergurau dan bermain.
Sunni mengatakan bahwa ada bahaya orang yang mudah tertipu mengikuti praktik ini. Mereka ingin tahu apakah kegiatan rekreasi lain juga bisa diperkenalkan di masjid untuk menarik minat anak-anak.
Sumber: