Rektor UMP Apresiasi Dosen Peneliti Dunia Deteksi Kanker Usus Besar
Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Rektor UMP bersama apt Susanti MPhil PhD dosen Fakultas Farmasi pencipta BioColoMelt-Dx alat Diagnostik Molekuler Deteksi Kanker Usus Besar di Malioboro, Yogyakarta, Senin (25/7/22). | Foto: dok. UMP
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Banyumas Jawa Tengah kini telah memiliki peneliti dunia. Ia adalah apt Susanti MPhil PhD Dosen Fakultas Farmasi pencipta BioColoMelt-Dx Alat Diagnostik Molekuler Deteksi Kanker Usus Besar.
Produk tersebut merupakan wujud kolaborasi nasional dan internasional yang secara bahu membahu diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ketahanan produk kesehatan Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut Rektor UMP Dr Jebul Suroso menyambut baik dan memberikan apresiasi tertinggi kepada Dr Susanti yang telah menciptakan alat tersebut. “Sebagai keluarga besar UMP tentu kita sangat bangga, yang itu kontribusinya sangat besar untuk kemanusiaan. Bahkan saya pikir bukan hanya di UMP dan di Indonesia saja, melainkan dunia. Oleh karena itu saya sengaja. Kita jalan pagi sebelum ketemu Pak Ketua Umum PP Muammadiyah untuk bisa eksplor lebih banyak. Spiritnya kita saling menyemangati peneliti UMP, mahasiswa UMP, dosen UMP, untuk berlomba-lomba untuk bisa berkarya,” katanya di sela acara Rektor Menyapa di Yogyakarta, Senin (25/7/2022) pagi.
Ia mengatakan, pada kesempatan tersebut Dr Susanti diundang oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menyampaikan hasil karyanya yang telah di launching oleh Menteri Kesehatan. “Kebanggaan bagi UMP. Dosennya luar biasa. Dan saya kira ini akan memotivasi teman-teman untuk juga bisa produktif,” jelasnya.
Sementara itu, dosen Fakultas Farmasi UMP sekaligus peneliti dunia, Dr Susanti, mengatakan BioColoMelt-Dx alat Diagnostik Molekuler Deteksi Kangker Usus Besar ini dikembangkan oleh Bio Farma dan PathGen berdasarkan penelitian oleh Dr Susanti. Selama menjalani studi doktoralnya di University of Nottingham di bawah bimbingan Prof Mohammad Ilyas.
Selain merupakan diaspora Indonesia peneliti kanker, Dr Susanti juga merupakan seorang penyintas kanker usus stadium 3 yang divonis pada 2014 saat berusia 30 tahun.
Sensitivitas dan spesifisitas tes BioColoMelt-Dx sangat baik (>95 persen) dan telah diuji menggunakan kurang lebih 300 sampel pasien kanker usus besar di UK (Nottingham) dan Indonesia dengan pembanding berupa metode deteksi standar yang telah disetujui oleh badan regulasi internasional seperti FDA (Food Drug Administration).
“Uji validasi klinis mengunakan sampel pasien Indonesia telah selesai dilakukan bersama-sama dengan Rumah Sakit Kanker Dharmais, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia-Rumah Sakit Dr Cipto Mangun Kusumo, Universitas Riau, Universitas Gadjah Mada-Rumah Sakit Dr Sarjito,” katanya.
Banyak pihak lain yang juga memebrikan dukungan selama pengembangan produk BioColoMelt-Dx ini, di antaranya Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN serta Kedutaan Besar Republik Indonesia di London.
“Alhamdulillah diberi anugerah, bisa sehat. Bisa jalan pagi di Yogyakarta bersama Pak Rektor, nanti insya Allah bertemu Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar. Terima kasih Pak Rektor,” ujarnya.