Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Agung Han

Serunya Health Talk RS Premier Bintaro tentang Saraf Kejepit

Edukasi | Monday, 25 Jul 2022, 11:43 WIB
suasana health talk- dokpri

Saraf kejepit, bukan istilah baru bagi saya. Saya mendengar sakit saraf kejepit, semasa masih di kampung halaman. Dulu ada tetangga mengalami masalah ini, musti rutin berobat dan therapi.

Begitu mendengar RS Premier Bintaro, mengadakan Health Talk dengan tema Saraf kejepit, saya cukup antusias mendaftar dan mengikutinya.

Keseruan mulai terasa, bahkan dari awal hospital tour. Rumah sakit ternama ini, selain lokasinya strategis juga memiliki fasilitas dan layanan yang keren. Masuk ke loby utama yang lega, suasananya sangat berbeda.

Konsep open space yang diterapkan, sangat cocok didukung tanaman-tanaman hidup. Saya merasa sangat relaks, ketika melewati kolam di belakang loby. Tempat duduk dengan tema material industrial, benar-benar membuat nyaman.

Sebagai rumah sakit berstandart Internasional, RSP Bintaro memiliki fasilitas kamar suite/VIP dan SVIP. Bener deh, masuk kamar kelas VIP dan SVIP berasa masuk kamar hotel. Komplit dan sangat nyaman, tentunya mendukung kesehatan pasien.

RS Premier Bintaro juga memiliki roof garden, lega dan nyaman untuk berjemur. Konon roof garden menjadi tempat favorit, untuk mendapatkan asupan sinar matahari saat pandemi merebak.

Kemudian saya menuju UGD, tempat jujugan kali pertama pasien datang. Untuk dilakukan diagnosa penyakit, sebelum dilakukan tindakan lanjutan. Dan dari UGD menuju Krakatau Room, bergabung bersama team lain yang sudah ada di ruangan health talk.

Health Talk “Penanganan Terkini Saraf Kejepit” bersama dr Ajiantoro, Sp.OT

Soal saraf kejepit, sebagian kita mengidentikan dengan masalah saraf dibagian punggung. Tetapi bisa juga, efeknya terasa di bagian lain tubuh kita. Hal ini tidak boleh dianggap sepele, apalagi kalau dialami usia produktif.

Sensasi ditimbulkan dari saraf kejepit, adalah emosi tidak menyenangkan yang dialami oleh tubuh. Akibat kerusakan jaringan di dalam tubuh, sebagai alarm atau signal diberikan tubuh kita. Bisa termasuk kategori nyeri akut, bahkan nyeri kronis.

Konon di usia produktif, masalah saraf kejepit dialami 80% dari populasi, setidaknya sekali dalam episode kehidupan. So, kalau kita yang produktif pernah mengalami sekali, masih bisa dikategorikan wajar.

Saraf kejepit di usia produktif, menjadi angka tertinggi dan urutan kedua tersering berkunjung ke dokter. Menjadi urutak kelima penyebab masuk rumah sakit, dan urutan ketiga membutuhkan pembedahan. Saraf kejepit yang tidak lekas diatasi, bisa menjadi penyebab disabilitas.

Tanda tanda umum saraf kejepit:

Nyeri terjadi mendadak dan tak tertahankan

Nyeri yang bersifat progresif dan tidak hilang dengan istirahat

Nyeri yang menjalar ke kedua tungkai kaki

Nyeri yang berkaitan dengan perubahan posisi

Nyeri dengan kelemahan tungkai kaki

Kesemutan, baal, atau kebas pada tungkai kaki

Kelemahan kedua tungkai kaki saat berdiri atau berjalan

Kalau sudah terindikasi demikian, sebaiknya segera ke dokter ortopedi. Pasien yang menghindari operasi, bisa melakukan beberapa upaya ; Diet dan berat badan ideal ; Memperbaiki pola hidup dan aktivitas harian ; Istirahat / Bed rest saat nyeri timbul ; Menghindari gerakan – gerakan pencetus nyeri ; Obat – obatan anti nyeri, radang, dan vitamin. Atau melakukan rehabilitasi medik, dengan tahapan ; Modalitas nyeri (TENS, US, Radiotherapy) ; Latihan fisik dan penguatan otot (olahraga) ; Alat bantu dan korset.

Sekiranya tidak memungkinkan tindakan tanpa operasi, sebaiknya pasien menuruti dokter. Karena dokter pasti mengupayakan yang terbaik, demi kepulihan pasien.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image