REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terus menyosialisasikan program asuransi tanaman padi kepada petani. Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) memberikan jaminan atas lahan garapan petani ketika dilanda banjir atau serangan hama.
"Kami berharap para petani di Kudus mau mengikuti program AUTP karena sudah tersedia alokasi dari pemerintah pusat seluas 2.000 hektare," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Dewi Masitoh di Kudus, Senin (25/7/2022).
Ia mencatat hingga saat ini baru 86 hektare lahan petani yang sudah lunas pembayaran preminya, meskipun yang mendaftar sudah mencapai 500 hektare. Menurutnya mengikuti program AUTP tersebut tidak memberatkan karena pemerintah pusat memberikan subsidi sebesar 80 persen dari nilai premi sebesar Rp 180 ribu per hektare.
"Petani hanya dibebani membayar premi sebesar Rp 36 ribu karena pemerintah menyubsidi sebesar Rp 144 ribu," ujarnya.
Menurut Dewi, biaya premi tersebut tidak memberatkan petani karena tanamannya selama satu musim tanam mendapatkan jaminan ketika gagal panen akibat hama maupun bencana alam dengan klaim asuransi sebesar Rp 6 juta. "Jika alokasi yang diberikan tidak terpenuhi, tentunya akan dialihkan ke kabupaten lain. Tentunya sayang jika tidak dimanfaatkan," ujarnya.
Untuk program AUTP yang ditanggung Pemerintah Provinsi Jateng dengan lahan seluas 400 hektare, sudah terpenuhi karena diprioritaskan untuk lahan yang tanam hingga tiga kali. Sedangkan biaya preminya ditanggung seluruhnya oleh Pemprov Jateng. Untuk mendongkrak kepesertaan program AUTP, pihaknya berencana menyinergikan dengan kelompok tani yang mendapatkan bantuan program dari pemerintah.