Senin 25 Jul 2022 22:26 WIB

Belanda Mulai Gulirkan Program Vaksinasi Cacar Monyet

Warga Belanda yang dianggap paling berisiko terpapar menjadi prioritas vaksinasi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksinasi cacar monyet (ilustrasi). Belanda sudah mencatatkan 712 kasus cacar monyet. Program vaksinasi cacar monyet mulai digulirkan Belanda pada Senin (25/7/2022).
Foto: www.pixabay.com
Vaksinasi cacar monyet (ilustrasi). Belanda sudah mencatatkan 712 kasus cacar monyet. Program vaksinasi cacar monyet mulai digulirkan Belanda pada Senin (25/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM – Belanda telah memulai program vaksinasi cacar monyet di negaranya, Senin (25/7/2022). Warga yang dianggap paling berisiko terpapar atau terinfeksi akan menjadi prioritas.

Institut Nasional Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Belanda (RIVM) mengatakan, Dinas Kesehatan Kota Amsterdam dan Dinas Kesehatan Kota Den Haag telah memulai vaksinasi cacar monyet.

Baca Juga

"Vaksinasi hanya dimungkinkan jika Anda telah menerima undangan pribadi dari Layanan Kesehatan Masyarakat Kota (GGD) atau pusat pengobatan HIV,” kata RIVM dalam sebuah pernyataan, dikutip Anadolu Agency.

RIVM mengungkapkan, pada hari pertama, 50 orang akan divaksinasi di Dinas Kesehatan Kota Amsterdam. Selanjutnya, dinas kesehatan tersebut akan memvaksinasi 100 orang setiap harinya.

Menurut RIVM, vaksin bakal diberikan dalam dua dosis. Dosis kedua diberikan empat pekan setelah suntikan pertama.

Sejauh ini, Belanda sudah mencatatkan 712 kasus cacar monyet. Komisi Eropa telah menyetujui penggunaan vaksin Imvanex buatan perusahaan bioteknologi asal Denmark, Bavarian Nordic, untuk vaksinasi dalam rangka pencegahan penyebaran monkeypox atau cacar monyet di Benua Biru.

Kabar tentang persetujuan itu diumumkan Bavarian Nordic, Senin. Mereka mengungkapkan, persetujuan itu berlaku di semua negara anggota Uni Eropa serta di Islandia, Liechtenstein, dan Norwegia.

"Ketersediaan vaksin yang disetujui dapat secara signifikan meningkatkan kesiapan negara-negara untuk memerangi penyakit yang muncul, tetapi hanya melalui investasi dan perencanaan terstruktur dari kesiapan biologis,” kata Kepala Eksekutif Bavarian Nordic, Paul Chaplin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement