Selasa 26 Jul 2022 11:37 WIB

Parlemen Australia Dibuka dengan Fokus pada Perubahan Iklim

Australia memperkenalkan 18 legislasi termasuk undang-undang perubahan iklim.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. Parlemen Australia akan menggelar rapat pertama sejak Partai Buruh memenangkan pemilihan.
Foto: AP Photo/Mark Baker
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. Parlemen Australia akan menggelar rapat pertama sejak Partai Buruh memenangkan pemilihan.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Parlemen Australia akan menggelar rapat pertama sejak Partai Buruh memenangkan pemilihan. Dalam rapat ini juga untuk pertama kali Partai Hijau mendapatkan banyak kursi. Hal ini mencerminkan kecemasan masyarakat Australia pada perubahan iklim saat kebakaran hutan dan banjir di semakin parah.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan, pemerintahannya yang menguasai Senat akan memperkenalkan 18 legislasi termasuk undang-undang perubahan iklim yang melegalkan target pemotongan emisi  sebanyak 43 persen pada tahun 2030. Pemerintah konservatif Liberal sebelumnya menolak undang-undang itu.

Baca Juga

Pemerintah Partai Buruh membutuhkan dukungan dari Partai Hijau yang memiliki 12 kursi di Senat ditambah satu anggota dari independen untuk meloloskan legislasi agar diserahkan House of Representatives.

Pemimpin Partai Hijau AdaM Bandt sedang bernegosiasi dengan pemerintah. Pada Selasa (26/7/2022) ia mengatakan target 43 persen "lemah" dan Partai Buruh menetapkannya dengan dasar mempertahankan sistem pembangkit listrik tenaga batu bara.

Partai Buruh memilih untuk "meningkatkan dan meloloskan" legislasi itu. Bandt mengatakan ia meminta kata-kata di rancangan undang-undang perubahan iklim itu diubah sehingga 43 persen merupakan batas minimal bukan maksimal.

Menteri Energi dan Perubahan Iklim Chris Bowen mengatakan pemerintah akan sedikit mengubah kata-kata legislasi itu. Tapi memiliki mandat untuk kebijakan perubahan iklimnya.

"Terdapat hal-hal yang kami buat lebih eksplisit dalam undang-undang itu yang akan kami perkenalkan ke parlemen, termasuk bagaimana mekanisme (Perjanjian) Paris bekerja agar target masa depan lebih tinggi dibanding target sebelumnya," kata Bowen usai berbicara dengan Partai Hijau.

Partai Buruh mengatakan mereka tidak bisa mendukung dorongan Partai Hijau untuk mengakhiri proyek-proyek gas dan batu barat. Kenaikan harga batu bara membuatnya menjadi ekspor Australia yang paling bernilai pada bulan Mei lalu.

Pemilihan yang lalu tercatat karena lebih dari satu lusin kandidat independen yang fokus pada perubahan iklim memenangkan kursi di Senat. Mereka akan menyampaikan pidato pertama pada Selasa sore.

Pemerintah Australia akan mengungkapkan prediksi ekonomi ke parlemen pada 28 Juli mendatang. Prediksi itu akan memperhitungkan inflasi dan kenaikan suku bunga yang lebih cepat. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement