Selasa 26 Jul 2022 12:08 WIB

Fenomena Embun Beku Kembali Muncul di Dataran Tinggi Dieng

Embun upas sudah terjadi empat kali selama tahun 2022 di Dieng.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agus raharjo
Fenomena embun beku/embun upas atau frost.
Foto: wikimedia
Fenomena embun beku/embun upas atau frost.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA - Fenomena embun beku atau embun upas kembali terjadi di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, sejak Senin (25/7/2022). Hal ini diduga karena suhu di wilayah Dieng mencapai minus 1 derajat Celcius.

Kepala UPTD Dieng Banjarnegara, Sri Utami, menuturkan, fenomena embun es yang terjadi pada Senin (25/7/2022), berada di area Candi Setyaki. "Untuk hari ini (Selasa), di area komplek Candi Arjuna," tutur Sri Utami kepada Republika.co.id, Selasa (26/7/2022).

Baca Juga

Embun beku yang menutupi rerumputan memang kerap terjadi di wilayah Dieng, Jawa Tengah. Fenomena tersebut disebut dengan embun beku, embun es atau embun upas.

Fenomena embun beku ini, kata Sri, bisa terlihat mulai sekitar pukul 05.30 WIB selama dua hari berturut-turut karena suhu yang mencapai minus 1 derajat celcius. Pada Selasa (26/7/2022), merupakan keempat kalinya embun beku terjadi di tahun 2022. Sebelumnya embun beku sempat terjadi pada akhir Juni.

Sayangnya karena terjadi di hari kerja, tidak banyak wisatawan yang tengah berada di Kawasan Wisata Dieng, sehingga tidak banyak yang bisa melihat fenomena ini. "Tadi pagi (wisatawan) kisaran 20 orang, kebetulan nginap di Dieng," kata Sri.

Ia memprediksi jumlah wisatawan akan melonjak di akhir pekan, mereka dipastikan akan berbondong-bondong datang untuk melihat fenomena embun beku. Namun, hal itu bisa terjadi apabila cuaca dingin yang ekstrem kembali melanda wilayah Dieng.

Apa itu Embun Beku?

Fenomena ini terjadi saat suhu menjadi sejuk, yang kemudian turun embun-embun yang dingin dan membeku. Embun beku merupakan hal yang normal terjadi setiap tahunnya di daratan-daratan tinggi yang ada di Indonesia, termasuk di Dieng.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), peristiwa alam ini terjadi karena suhu yang cukup dingin untuk membentuk kristal es. Embun upas biasanya terjadi karena kondisi meteorologis dan musim kemarau yang tengah berlangsung. Dinamai "upas" karena memang efeknya membuat tanaman kentang yang terselimuti embun ini jadi mati.

Kondisi tersebut bisa terjadi di beberapa daerah pegunungan yang mengalami kondisi udara kurang dari titik beku, dikarenakan molekul udara di daerah pegunungan lebih renggang dibandingkan dataran rendah. Ini kemudian menyebabkan terjadinya pendinginan dengan sangat cepat, terlebih saat cuaca cerah tidak tertutup awan atau hujan.

Beberapa faktor yang berperan terbentuknya embun beku yang didahului suhu dingin ekstrem di Dieng, antara lain adalah gerak semu matahari, intrusi suhu dingin, dan laju penurunan suhu terhadap ketinggian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement